Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

FIFA Pertimbangkan Pakai Adu Penalti di Fase Grup Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

By Dwi Aryo Prihadi - Kamis, 1 Desember 2022 | 12:25 WIB
Logo FIFA terpampang saat acara jumpa pers FIFA Executive Football Summit di Istanbul, 15 Februari 2019.
OZAN KOSE/AFP
Logo FIFA terpampang saat acara jumpa pers FIFA Executive Football Summit di Istanbul, 15 Februari 2019.

Diperkirakan penggunaan adu penalti akan mengurangi risiko kolusi.

Namun, adu penalti pasca-pertandingan masih akan berisiko jika hasil yang paling sesuai untuk kedua tim diketahui.

Oleh sebab itu, FIFA sedang mempertimbangkan untuk melakukan adu penalti sebelum pertandingan.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 - 10 Tim Pastikan Tiket 16 Besar, Ini Skenario Lolos Tim-tim Tersisa di Grup E-H

Sejak 1986, FIFA telah menjadwalkan pertandingan terakhir penyisihan grup di Piala Dunia pada waktu yang sama untuk mengurangi kemungkinan terjadi kecurangan.

Perubahan itu diperkenalkan setelah "Aib Gijon" pada tahun 1982, ketika kemenangan 1-0 untuk Jerman Barat melawan Austria membuat kedua tim lolos dengan mengorbankan Aljazair

Padahal, saat itu Aljazair telah mengalahkan Chile sebelum pertandingan Jerman Barat melawan Austria dimulai.

Marco van Basten, kepala pejabat FIFA untuk pengembangan teknis, mengatakan pada Januari 2017 bahwa adu penalti dapat diperkenalkan untuk menentukan hasil seri selama babak penyisihan grup.

"Adu penalti memang bisa menjadi pilihan untuk turnamen dengan tiga grup di mana Anda bermain melawan dua lawan," kata Van Basten kepada Sport Bild.

“Itu bisa menjadi sangat ketat."

"Jika satu tim misalnya bermain imbang 0-0 di satu pertandingan dan memenangkan pertandingan lainnya 1-0, ada risiko tinggi bahwa ketiga tim memiliki poin dan gol yang sama pada akhirnya,” tambahnya.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 - Eks Pelatih AC Milan Ungkap Sisi Positif Aturan Baru Terkait Pergantian Pemain

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : Theathletic.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X