Pasalnya di pertandingan lainnya, Korea Selatan secara mengejutkan menang dramatis 2-1 atas Portugal.
Uruguay sejatinya memiliki total poin dan selisih gol yang sama dengan Korea Selatan, tapi mereka kalah dalam jumlah memasukkan gol (4:2).
Oleh sebab itu, Korea Selatan menempati posisi runner-up Grup H dan berhak menemani Portugal ke babak 16 besar.
Bereaksi terhadap kegagalan Uruguay, Ignacio Alonso menilai kinerja wasit telah merugikan timnya.
Menurutnya, Uruguay seharusnya mendapatkan hadiah penalti di waktu tambahan saat menghadapi Ghana, ketika striker Edinson Cavani dicegat oleh Alidu Seidu.
Tetapi wasit tidak memberikan hadiah penalti atas insiden tersebut.
Pasca pertandingan, para pemain Uruguay pun tampak marah dan mengelilingi wasit sambil melancarkan protes.
Bahkan Cavani terlihat menghajar monitor VAR saat berjalan menuju lorong stadion.
Sementara itu, ketika bicara soal penalti yang didapat Portugal (menang 3-2 vs Ghana) di laga sebelumnya, Alonso menilai Cristiano Ronaldo melakukan diving.
"Saya pikir, dua wasit yang melakukan kesalahan dengan Uruguay di Piala Dunia 2022 tidak boleh terus menahan peluit di sisa pertandingan turnamen ini," ujar Alonso.
"Dalam situasi di mana Ronaldo tidak dilanggar oleh bek Ghana, Portugal akan tetap menikmati penalti Portugal."
"Melawan Ghana, Uruguay bisa mencetak gol ketiga dari titik putih, tapi kami tidak memiliki kesempatan melakukan itu."
"Tim saya kurang beruntung tidak lolos dari babak penyisihan grup. Alasannya adalah kami dirugikan oleh wasit," tambahnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | danviet.vn |
Komentar