Ini mencakup delapan lapangan berstandar FIFA di luar, selain lapangan dalam ruangan yang dapat mengontrol iklim.
Akademi tersebut menyediakan hotel bintang empat bersama dengan dokter swasta, dokter gigi, dan sekolah juga.
The complex has 8 FIFA-standard fields, 1 indoor pitch which is climate-controlled, 4 five-star hotels & a medical centre with a dentist. This is dedication to athlete development.
Morocco should be proud — even though history has been made already, their is more to come. (4/5) pic.twitter.com/U1DCOae95r
— EuroFoot (@eurofootcom) December 11, 2022
Pengembangan pada tingkat pribadi juga merupakan kuncinya, dengan peserta rata-rata berusia antara 13 dan 18 tahun.
Tiga anggota skuad Piala Dunia 2022 Maroko saat ini adalah lulusan dari Akademi Sepak Bola Mohammed VI tersebut.
Youssef En-Nesyri, Azzedine Ounahi dan Nayef Aguerd semuanya adalah alumni, masing-masing bermain untuk Sevilla, Angers dan West Ham United di level klub.
Youssef En-Nesryi, Azzedine Ounahi, and Nayef Aguerd are jus the latest to come from the academy. It has been attracting huge interest from other top academies in Europe.
We will soon see more from this set-up in the top leagues. (2/5) pic.twitter.com/oQb37rC1fC
— EuroFoot (@eurofootcom) December 11, 2022
Dilaporkan juga bahwa akademi memiliki hubungan dekat dengan klub Prancis Lyon, yang terus memantau bakat di Maroko.
Sejak dimulainya akademi, Maroko berhasil lolos ke Piala Dunia berturut-turut untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Mereka tersingkir di babak grup pada 2018 tetapi telah meninggalkan jejak besar di Qatar.
Setelah pertandingan Portugal, Reragui menyatakan: "Kami sekarang menjadi tim yang disukai semua orang di Piala Dunia ini karena kami menunjukkan bahwa meskipun Anda tidak memiliki banyak bakat dan uang, Anda dapat berhasil.”
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar