SUPERBALL.ID - Timnas Maroko menjadi kejutan besar di pagelaran Piala Dunia 2022 setelah menjadi tim asal Afrika pertama yang mampu menembus babak semifinal.
Mereka sekali lagi akan mencoba mengukir sejarah baru ketika bersua juara bertahan Timnas Prancis.
Kedua tim bakal saling berhadapan di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Kamis (15/12/2022) dini hari WIB.
Kemenangan atas Les Bleus, julukan Prancis, akan membuat Maroko melanjutkan kisah dongeng mereka.
Namun, perjalanan tim berjuluk Singa Atlas itu akan tetap dikenang jika pada akhirnya harus menelan kekalahan.
Terlepas dari hasil pertandingan melawan Prancis, Maroko jelas telah dianggap sukses di Piala Dunia 2022.
Pada Juli lalu, FIFA mengungkapkan bahwa kesuksesan Maroko tidak terlepas dari kontribusi akademi Mohammed VI.
"Akademi Mohammed VI adalah tempat meletakkan dasar bagi lembaran baru dalam sejarah sepak bola Maroko," tulis FIFA dalam situs resminya.
"Itu dibangun pada tahun 2009, di bawah perlindungan Raja Mohammed VI dan menelan biaya hingga 234,3 miliar rupiah untuk membangunnya."
"Di sini, peralatan terbaik dan fasilitas paling modern telah dipasang. Setelah pelatihan bertahun-tahun, banyak pemain telah lulus dari Akademi Mohammed VI."
"Beberapa pindah ke klub lokal dan kemudian ke Eropa, sementara yang lain langsung menuju ke Benua Biru. Yang paling menonjol dari mereka adalah Azzedine Ounahi, Youssef En-Nesyri dan Nayef Aguerd."
Baca Juga: Lionel Messi Lampaui Batistuta Setelah Kalahkan Kroasia di Semifinal Piala Dunia 2022
"Mereka semua memiliki banyak kontribusi untuk Maroko, membantu sepak bola ini memukau dunia di Qatar."
"Tapi ini tidak pernah kebetulan, melainkan hasil dari rencana khusus yang telah bekerja selama hampir satu dekade."
"Satu hal yang pasti, masa depan akan membawa yang terbaik bagi Akademi Mohammed VI. Ingat, Akademi telah mentransfer banyak pemain muda ke klub Eropa dalam dua tahun terakhir," tambahnya.
Menurut laman Aga Khan Development Network, akademi Mohammed VI selesai dibangun pada 2010. Luas areanya adalah 2,5 km persegi, yang didesain pada 2007-2008.
Akademi ini menyediakan pelatihan sepak bola intensif dan pendidikan sekolah untuk sekitar 50 anak berusia 13-18 tahun.
Akademi sepak bola Maroko ini juga menjalin kerja sama teknis dengan klub Ligue 1 Prancis, Olympique Lyon.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | FIFA.com |
Komentar