Dalam dua pertemuan melawan Vietnam di semifinal, Shin Tae-yong memang menggunakan formasi tiga bek tengah.
Hasilnya, Timnas Indonesia mampu menyulitkan Vietnam pada laga leg pertama meski harus takluk 0-2 di leg kedua.
Hal ini yang kemudian coba untuk ditiru oleh Polking pada pertandingan melawan Vietnam di final.
Baca Juga: Liga Thailand Rela Ubah Jadwal demi Bantu Timnasnya di Piala AFF Versi Asia Barat
"Kami banyak berbicara, berdiskusi apakah tim pelatih saya memiliki strategi yang tepat," kata Polking.
"Di babak penyisihan grup, ada tim yang tidak begitu kuat."
"Kemudian dengan keyakinan bahwa Anda lebih kuat dari lawan, Anda bisa memainkan sepak bola terbuka dengan 4-4-2 karena kami yakin itu sudah cukup untuk menghadapi tim lain."
"Tapi ketika datang ke babak sistem gugur, Anda harus jeli."
"Misalnya Indonesia, mereka bermain sangat sengit melawan Vietnam, dengan sistem yang sama (tiga bek tengah)."
"Ide ini sepenuhnya bisa datang dari Indonesia sendiri karena mereka juga punya pelatih yang sangat bagus."
"Saya telah mengamati bahwa Vietnam tidak dapat menciptakan banyak peluang melawan skema itu. Kami mengandalkan itu."
"Sementara kami tidak punya banyak waktu untuk berlatih, kami pikir ini bisa menjadi rencana yang bagus," tambahnya.
Baca Juga: Sudah Punya 7 Gelar, Thailand Lupakan Piala AFF dan Tatap Piala Dunia 2026
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Zingnews.vn |
Komentar