SUPERBALL.ID - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, mengungkapkan hal yang perlu dilakukan agar Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia di masa mendatang.
Mulai edisi 2026 mendatang, Piala Dunia dipastikan akan diikuti oleh 48 tim setelah sebelumnya hanya 32 tim.
Menyusul hal tersebut, FIFA akan menambah jatah tiket bagi tim-tim di kawasan Asia menjadi 8,5 tempat, sebelumnya hanya 4.
Artinya, akan ada 8 slot otomatis dan 1 slot lewat babak play-off.
Dengan bertambahnya jumlah alokasi, peluang Timnas Indonesia untuk lolos juga akan semakin meningkat.
Namun, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri pesimistis Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia dengan pemain yang ada saat ini.
"Pemain yang ada saat ini dirasa tidak mampu membawa Indonesia ke Piala Dunia," kata Indra, dikutip SuperBall.id dari Antara News.
Pernyataan mantan pelatih Timnas U-19 Indonesia cukup beralasan apabila melihat performa skuad Garuda belakangan ini.
Jangankan lolos ke Piala Dunia, untuk turnamen regional selevel Piala AFF saja Indonesia belum mampu menjadi juara.
Teranyar, Timnas Indonesia hanya mampu lolos ke babak semifinal setelah dikalahkan oleh Timnas Vietnam.
Oleh karena itu, Indra mengatakan regenarasi pemain perlu dilakukan agar Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia.
"Oleh sebab itu perlu generasi pesepak bola baru yang jauh lebih berkualitas," ucap Indra menambahkan.
Lantas, apa yang harus dilakukan agar tercipta generasi pemain yang lebih berkualitas di masa depan?
Baca Juga: Dua Negara Eropa Resmi Jadi Lawan Timnas Thailand di FIFA Matchday Oktober 2023
Menurut Indra, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjaring talenta-talenta muda di hingga ke pelosok negeri.
Setelah itu, perlu dibangun lima pilar upaya pengembangan sepak bola yaitu insfrastruktur, kurikulum, SDM, pengembangan pemain, dan kompetisi.
Kelima pilar tersebut juga harus dibangun dengan melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Sepak bola bidang tidak bisa lagi dikelola dengan cara konvensional, keterlibatan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sport science mutlak dilakukan," ucap Indra.
Selain itu, Indra menyebut perlu adanya data penunjang para pemain sepak bola untuk tujuan peningkatan kualitas.
Menurutnya, hal ini telah dilakukan oleh negara-negara peringkat 1-20 FIFA.
"Federasi sepak bola di negara tersebut bertukar informasi dan data terkait olahraga khususnya sepak bola dengan perguruan tinggi dan kementerian olahraga dengan tujuan pengembangan para pemain," kata Indra.
Untuk itu, Indra menyebut peningkatan kualitas pemain sepak bola Indonesia harus dimulai dari akar rumput.
Dengan kata lain, harus dilakukan pembinaan dari sejak usia enam tahun.
Baca Juga: Hong Kong Undang 3 Negara ASEAN untuk Ikuti Turnamen Persahabatan
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar