SUPERBALL.ID - Kericuhan antara suporter dan aparat keamanan kembali terjadi di Tanah Air, tepatnya pada pertandingan pekan ke-25 Liga 1 2022-2023.
Kericuhan itu terjadi kala PSIS Semarang menjamu Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2/2023) sore WIB.
Sesuai dengan keputusan bersama dari pihak-pihak terkait, laga tersebut sejatinya digelar tanpa penonton.
Akan tetapi, Namun, ribuan suporter tuan rumah nekat datang ke stadion dan mencoba menerobos masuk.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Dua Kali Gosok Voucher, Dewa United Benamkan PSS Sleman di Kandangnya Sendiri
Walhasil, terjadi bentrokan yang melibatkan para suporter dan petugas keamanan di luar stadion.
Fans melemparkan batu ke arah polisi, yang kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata dan water cannon.
Sontak kejadian ini turut menuai sorotan dari beberapa media asing, salah satunya adalah Reuters.
Apalagi setelah insiden memilukan yang menewaskan setidaknya 135 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Oktober lalu.
Saat itu, penggunaan gas air mata oleh polisi Indonesia menjadi pemicu utama banyak korban jiwa di Malang.
FIFA sendiri telah melarang penggunaan gas air mata sebagai tindakan pengendalian massa di dalam stadion.
Dalam artikelnya, Reuters menyebut insiden kemarin merupakan kemunduran lain bagi Indonesia.
Terlebih Indonesia masih dalam pengawasan ketat oleh FIFA dan mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Insiden hari Jumat merupakan kemunduran lain bagi Indonesia sebagai waktu pengawasan ketat oleh FIFA dan mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-23 pada bulan Mei."
Baca Juga: Pernah Mengalahkan Bali United, Coach Teco Waspadai Pemain Anyar Persebaya
"Tim tamu Persis Solo dimiliki bersama oleh Erick Thohir, seorang menteri kabinet yang terpilih pada hari Kamis untuk memimpin PSSI."
"Pemilik lainnya adalah Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, yang menuntut perbaikan penyelenggaraan pertandingan domestik," tulis Reuters.
Sementara itu, Erick Thohir meminta suporter dan aparat keamanan untuk berpikir jernih demi menciptakan kenyamanan dalam sepak bola.
Mantan Presiden klub Inter Milan itu juga meminta aparat keamanan bertindak persuasif dan belajar dari tragedi Kanjuruhan.
Ia yakin aparat keamanan juga mampu berusaha maksimal dalam menenangkan massa tanpa tindakan represif, terlebih dengan menggunakan gas air mata.
"Saya minta suporter dan aparat untuk tenang serta sama-sama berpikir jernih."
"Niat kita sama untuk sepak bola yang aman dan nyaman untuk semua," kata Erick Thohir, dilansir dari laman PSSI.
Lebih lanjut, ia mengaku akan segera mencari solusi agar laga sepak bola dapat dinikmati dengan tenang dan nyaman untuk semua pihak.
"Suporter Semarang dan Solo itu seduluran. Makanya ke depan perlu ada evaluasi terkait kategori risiko pada setiap laga," ucap Erick.
Baca Juga: Kalah dari Bhayangkara FC, Thomas Doll Kecewa dan Nilai Persija Hanya Bermain Bagus di Kandang
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Reuters.com |
Komentar