"Kami senang berada di sini. Sudah lama Suriah tidak mengikuti turnamen ini," kata Wotte, dikutip SuperBall.id dari laman AFC.
"Tentu saja, 10-12 tahun terakhir tidak mudah, generasi ini tumbuh di masa-masa sulit dan tidak mudah dengan gempa."
"Kami baru saja kembali dari Dubai lalu gempa bumi melanda bagian utara Suriah."
"Jadi kami memberi anak-anak itu lima hari libur untuk tinggal dan mengamankan keluarga mereka."
"Kami berharap dapat membawa sedikit kegembiraan bagi rakyat Suriah dengan hasil kami di sini," tambahnya.
Baca Juga: Pelatih Irak Akui Sudah Kantongi Informasi Lengkap soal Timnas U-20 Indonesia
Pada Piala Asia U-20 2023, skuad berjuluk Eagles of Qasioun itu diperkuat oleh kombinasi pemain yang bermain di dalam dan luar negeri.
Suriah tercatat telah tampil sebanyak 10 kali di Piala Asia U-20 dengan prestasi terbaik menjadi juara pada 1994.
Bermodalkan pengalaman lima tahun melatih tim nasional muda Maroko, Wotte berusaha mengulang kejayaan 29 tahun silam.
Pelatih berusia 62 tahun itu percaya ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kesuksesan Maroko di Piala Dunia 2022.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | The-AFC.com |
Komentar