Pasalnya, Indonesia tak hanya terancam batal sebagai tuan rumah, tetapi juga tak bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Wali Kota Surakarta (Solo) Gibran Rakabuming Raka mengambil sikap berbeda dengan atasan administratifnya, Ganjar Pranowo.
Putra sulung Jokowi itu malah menawarkan Solo sebagai tempat drawing Piala Dunia U-20 2023 dan menjamin kehadiran perwakilan Israel.
Setelah FIFA membatalkan drawing grup di Denpasar, isu liar mulai berseliweran, antara lain penunjukan Peru sebagai tuan rumah.
Beberapa negara yang tak lolos ke Piala Dunia U-20 2023 seperti Arab Saudi dan Argentina juga langsung mengajukan diri sebagai tuan rumah.
Baca Juga: Soal Piala Dunia U-20 2023, Presiden Jokowi Tegaskan Jangan Campur Olahraga dan Politik
Menyimak polemik kehadiran Israel di Indonesia itu, Dubes Palestina untuk Republik Indonesia Zuhair Al Shun buka suara.
"Kami tak mempermasalahkan Timnas U-20 Israel hadir di Indonesia sebagai peserta Piala Dunia U-20," tegas Zuhair.
"Kami mengetahui masing-masing federasi di dunia memiliki aturannya sendiri, termasuk FIFA."
Menurutnya, sejak Indonesia mengajukan diri hingga terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, maka semua konsekuensinya harus diterima atau dijalankan.
Indonesia tak bisa menolak atau memilih-milih peserta yang akan tampil, termasuk Israel.
Editor | : | Taufik Batubara |
Komentar