SUPERBALL.ID - Indonesia akhirnya mendapat sanksi dari FIFA usai batalnya Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya digelar di Tanah Air, nilai kerugian pun bertambah.
Sanksi administratif menjadi hukuman untuk Indonesia dari FIFA usai dicabutnya status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Akibat pencabutan status tuan rumah tersebut, Indonesia dipastikan batal menggelar event bergengsi sepak bola di kelompok umur.
Sedianya dihelat di enam kota besar Indonesia mulai 20 Mei hingga 11 Juni 2023, kesempatan menyaksikan timnas Indonesia berlaga pun pupus.
Pada Jumat (7/4/2023) dini hari WIB, Erick Thohir selalu Ketum PSSI merilis pernyataan resmi terkait hukuman untuk Indonesia.
Baca Juga: Pelatih Vietnam Sebut Mundurnya Timnas Wanita Indonesia dari SEA Games 2023 Untungkan Timnya
Indonesia berhasil lepas dari sanksi berat setelah hanya dijatuhi hukuman administratif dan hal itu sangat disyukuri Erick Thohir.
"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepak bola," ucap Erick.
"Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepak bola dunia."
"Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," imbuhnya.
Baca Juga: Update Ranking FIFA Wakil ASEAN - Timnas Indonesia Naik Dua Tingkat, Malaysia Paling Melesat
Menurut laporan BolaSport.com, sanksi administratif yang dimaksud berupa pembekuan dana FIFA Forward sebagai dana operasional PSSI.
Dana yang berasal dari program anyar FIFA bertajuk Forward 3.0 yang dirilis pada Januari 2023 lalu dengan tujuan pengembangan sepak bola dunia.
Nilai dari dana tersebut mencapai 9,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 140 miliar, hal ini sebelumnya pernah disinggung Erick Thohir.
Beberapa waktu yang lalu ia sempat menyebut bahwa PSSI diguyur dana FIFA senilai 5,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 86 miliar.
Baca Juga: Kena Sanksi Administrasi dari FIFA, Ini Kerugian yang Didapat Indonesia
Dana itu sedianya diperuntukan untuk pembangunan training camp, nilai di atas menambah derita kerugian yang dialami Indonesia.
Setelah sebelumnya dampak ekonomi dari batalnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia mencapai angka Rp 3,5 triliun.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Indef, M Rizal Taufikurahman terkait dampak langsung batalnya Piala Dunia di Indonesia.
Menurut Rizal, dampak yang muncul ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi makro mulai dari GDP riil, inflasi, investasi, GNE riil hingga konsumsi rumah tangga.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Gelar Juara Sudah di Tangan, PSM Makassar Terbantai di Kandang PSIS Semarang
"Untuk dampak (pembatalan) terhadap ekonomi kira kira Rp 3,5 triliun, itu belum kita hitung dampak langsungnya," ucap Rizal.
Rincian kerugian tersebut mulai dari sektor wisman (Rp 120 miliar), wisnus (Rp 56 miliar), penyelenggaraan (Rp 600 miliar), infrastruktur (Rp 175 miliar) dan UMKM (Rp 500 miliar).
Sehingga jika ditotal dengan sanksi administratif dari FIFA, Indonesia termasuk PSSI kehilangan Rp 3,64 triliun akibat batal digelarnya Piala Dunia U-20 2023.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar