SUPERBALL.ID - Seorang psikolog sepak bola secara cermat menganalisis penalti berkelas Alexis Mac Allister ke gawang Manchester United, diulas dengan rangkaian yang menarik.
Mac Allister mencetak gol penalti saat timnya Brighton menjamu Manchester United dalam laga lanjutan Liga Inggris, Jumat (5/5/2023) dini hari WIB.
Menariknya, penalti di menit 90+9' itu menjadi satu-satunya gol yang tercipta di Stadion American Express.
Mac Allister tidak membuat kesalahan dari titik putih saat dia mencetak gol penalti.
Golnya di waktu tambahan babak kedua memberikan kemenangan penting bagi Brighton untuk menjaga asa finis di posisi empat besar klasemen.
Mac Allister mengirim kiper Man United David De Gea ke arah yang salah saat dia melakukan penalti yang akurat.
Baca Juga: Man United Punya Senjata Rahasia untuk Mengontrak Bek Ajax di Tengah Minat Liverpool
Geir Jordet, seorang psikolog sepak bola, telah membuat ulasan menarik perihal penalti Mac Allister.
Psikolog asal Norwegia itu menyebutnya sebagai 'ujian kinerja murni di bawah tekanan'.
Jordet membuat utas tentang penalti keren pemain berusia 24 tahun itu sehingga menjadi bacaan yang menarik.
Aawalnya Jordet menyoroti tindakan bintang Brighton yang menjauh dari keributan dan kekacauan di sekitar wasit saat penalti diberikan.
"Pertama, Mac Allister merebut bola lebih awal, lalu menjauh dari keributan dan kekacauan di sekitar wasit dan titik penalti," tulis Jordet dalam ulasannya.
"Ini mungkin berguna untuk menjaga fokus yang jelas pada tugasnya dalam melakukan tembakan."
"Ia menghindari upaya lawan untuk mengganggu dan mengalihkan perhatian."
Lebih lanjut, Jordet memuji ketenangan Mac Allister saat mengambil langkah tembakan.
"Saat area penalti dibersihkan, Mac Allister bergerak menuju tanda penalti," lanjutnya.
"Ia menempatkan bola dan mengambil posisi menunggu dengan bola, alih-alih langsung berjalan mundur."
"Saya suka rutinitas yang teratur, langkah demi langkah, di mana dia memutuskan kapan dan melakukan apa (langkah selanjutnya)."
Mac Allister kemudian membutuhkan waktu hampir 10 detik setelah wasit meniup peluit, dengan Jordet menyoroti pernapasan pemain.
"Akhirnya, dia mundur dan siap untuk memulai larinya," terangnya.
"Wasit meniup peluitnya dan Mac Allister membutuhkan waktu hampir 10 detik sebelum dia mulai bergerak ke arah bola, secara aktif menarik napas dalam-dalam saat dia menunggu."
"Dalam karier Mac Allister, ini adalah waktu terlama yang dia tunggu setelah peluit."
"Menariknya, selama beberapa tahun terakhir, dia semakin lama mengambil posisi ini."
"Mungkin ini menunjukkan dia lebih aktif mengambil kendali atas situasi dan perilaku pra-tembakannya."
Mac Allister pun menunjukkan ketenangan yang luar biasa untuk mengeksekusi penalti dan mempertahankan ketenangan yang luar biasa dalam situasi tekanan tinggi, sebuah bukti dari pola pikirnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar