Meski demikian, wasit Al-Hatmi tetap mengakui gol tersebut setelah berkonsultasi dengan hakim garis.
Mengetahui timnya kebobolan dengan cara seperti itu, pelatih Thailand Issara Sritaro tidak terima.
"Sebagai pelatih, saya siap menerima kekalahan 0-7 atau 0-10, tanpa penyesalan," kata Issara kepada VnExpress setelah kekalahan 2-5 di Stadion Olympic, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023).
"Tapi kebobolan melawan Indonesia dengan cara seperti ini tidak bisa diterima."
"Kami bereaksi terhadap wasit tapi dia bilang gol itu tidak ilegal. Tapi Indonesia bermain tanpa sportif."
Issara menambahkan bahwa dia senang dengan semangat juang para pemain Thailand di laga itu.
Mereka berhasil mencetak dua gol di babak kedua untuk menyamakan kedudukan (2-2) sehingga membuat pertandingan memasuki perpanjangan waktu.
Saat striker Yotsakorn Burapha mencetak gol di penghujung babak kedua, staf pelatih dan pemain Thailand berlari memprovokasi seluruh tim Indonesia, yang berujung huru-hara.
Saat Irfan Jauhari mencetak gol untuk mengubah skor menjadi 3-2 di awal perpanjangan waktu, giliran Indonesia yang memprovokasi dan menimbulkan keributan.
Wasit harus mengeluarkan tujuh kartu merah dan 12 kartu kuning pada pertandingan itu, terutama akibat aksi baku hantam kedua tim.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | vnexpress.net |
Komentar