Menang atas Palestina dan Argentina, Timnas Indonesia Belum Bisa Naik Kelas Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026

SUPERBALL.ID - Dua pertandingan persahabatan FIFA Matchday yang akan dijalani Timnas Indonesia Juni mendatang masih belum bisa membantu Skuad Garuda naik kelas dalam drawing atau undian Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Seperti diketahui, Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding menghadapi Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (14/6/2023).

Lima hari berselang, Senin (19/6/2023), tim besutan Shin Tae-yong itu bakal melawan sang juara dunia Timnas Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat 149 dunia atau posisi 28 di Asia dalam ranking FIFA per 6 April 2023, dengan total 1.046,14 poin.

Menurut simulasi yang dibuat oleh Football-Ranking.com, Skuad Garuda akan mengumpulkan total 1.062,57 poin apabila berhasil mengalahkan Palestina dan Argentina.

Baca Juga: Pundit Malaysia Sebut Laga Timnas Indonesia Vs Argentina Bakal Jadi Momen Bersejarah

SIMULASI POIN INDONESIA

Indonesia Vs Palestina

Indonesia menang +6,77
Imbang +1,77
Kalah -3,23

Indonesia Vs Argentina

Indonesia menang +9,66
Imbang +4,55
Kalah -0,45

Jumlah poin jika menang dua kali: +16,43

Total poin FIFA: 1.062,57

Ternyata, angka yang diraih Timnas Indonesia jika mampu memenangi dua laga tersebut masih belum cukup untuk naik kelas dalam drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sebagai informasi, berdasarkan seeding saat ini (dari ranking FIFA April 2023), Indonesia berada di kelas atau level terendah, yakni memulai kualifikasi dari putaran pertama.

Hal itu dikarenakan Timnas Indonesia belum masuk dalam peringkat 25 besar Asia (AFC).

Sementara itu, Timnas Malaysia adalah tim yang menempati peringkat 25 Asia dan berkesempatan memulai kualifikasi dari putaran kedua apabila mereka mampu mempertahankan posisinya saat ini.

Di FIFA Matchday Juni nanti, Harimau Malaya juga akan melakoni dua pertandingan, yakni melawan Kepulauan Solomon dan Yaman.

Tim asuhan Kim Pan-gon yang menempati peringkat 138 dunia dalam ranking FIFA saat ini mengantongi 1.082,13 poin.

Jika Malaysia kalah saat menghadapi Kepulauan Solomon, poin mereka akan berkurang 4,79.

Selanjutnya bila Malaysia kembali menelan kekalahan ketika melawan Yaman, maka poin mereka akan kembali dikurangi 5,59.

Dengan dua kekalahan tersebut, total poin yang dimiliki Malaysia akan menjadi 1.071,75 akibat pengurangan 10,38 poin.

Baca Juga: Tak Seindah Indra Sjafri, Pelatih Timnas U-23 Malaysia Kini Hitung Hari Pemecatan

SIMULASI POIN MALAYSIA

Malaysia Vs Kepulauan Solomon

Malaysia menang +5,21
Imbang +0,21
Kalah -4,79

Malaysia Vs Yaman

Malaysia menang +4,41
Imbang -0,59
Kalah -5,59

Jumlah poin jika kalah dua kali: -10,38

Total poin FIFA: 1.071,75

Jadi, meski Malaysia menelan dua kekalahan di laga nanti, total poin yang mereka miliki masih di atas Timnas Indonesia, bahkan jika skuad Garuda mampu memenangi dua laga (vs Palestina dan Argentina).

Adapun drawing atau undian Kualifikasi Piala Dunia 2026 sekaligus Kualifikasi Piala Asia 2027 akan digelar pada 27 Juli 2023.

Pembaruan ranking FIFA juga akan terjadi dua kali, yakni Juni dan Juli mendatang.

Dengan demikian, Timnas Indonesia tentu masih memiliki kans untuk menambah pundi-pundi poin agar bisa naik kelas dalam drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Bisa naik kelas akan sangat menguntungkan Tim Merah-Putih karena tak perlu lagi bersusah-payah tanding di kualifikasi putaran pertama.

Saat ini, ada empat rival Indonesia di Asia Tenggara yang berada di kelas lebih baik, yakni Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia.

Mereka langsung tampil di kualifikasi putaran kedua untuk menanti drawing pembagian grup.

Untuk bisa ikut ke putaran kedua itu, pasukan Shin Tae-yong tentu saja wajib menang di putaran pertama dengan dua leg tanggal 12 dan 17 Oktober 2023.

AFC sudah membagi daftar unggulan tim-tim putaran pertama, Indonesia berada di pot A dan akan melawan salah satu dari 11 tim di pot B, yang lebih rendah peringkat FIFA-nya.

Kesebelas tim itu adalah Makau (182), Mongolia (183), Bhutan (185), Laos (188),  Brunei (191), Bangladesh (192), Pakistan (195), Timor Leste (196), Guam (206), Sri Lanka (207), dan Kepulauan Mariana Utara.