Menurutnya, Malaysia perlu menghadapi lawan yang memiliki peringkat lebih tinggi, setidaknya di 100 besar dunia.
“Saya akui ada perubahan yang dibawa oleh pelatih Korea, para pemain menunjukkan keseriusan dan mentalitas tinggi untuk menang."
"Tapi kalau bisa setelah ini kita harus mencari satu tim kuat dan tim biasa untuk menjadi lawan kita di laga persahabatan."
"Kita tidak bisa menghadapi dua pertandingan melawan tim yang levelnya sama dengan kita. Kepulauan Solomon dan Papua Nugini kurang lebih seperti kami."
Baca Juga: Malaysia Cetak 9 Gol dalam Satu Babak Lawan Papua Nugini, Kim Pan-gon: Itu Tidak Saya Ajarkan
"Jadi kami harus bermain melawan negara kuat. Dari situ kami bisa melihat di mana level kami," ucap Karathu.
Malaysia sejatinya memiliki peluang untuk menghadapi tim kuat setelah sempat didekati oleh Argentina dan Brasil.
Namun, Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Hamidin Mohd Amin, menolak undangan dari dua negara tersebut.
Ia menegaskan bahwa belum saatnya bagi Malaysia untuk menghadapi tim-tim terbaik di dunia seperti Brasil dan Argentina.
"Kami didekati oleh FA Brasil dan Argentina untuk memainkan pertandingan persahabatan. Namun, kami menolaknya," kata Hamidin.
"Pelatih tim nasional Kim Pan-gon juga merasa tidak realistis bagi Harimau Malaya untuk menghadapi Argentina dan Brasil."
“Tentu saja, pertandingan melawan Argentina dan Brasil akan menarik minat. Namun, Pan-gon dan saya merasa ini bukan waktu yang tepat."
"Sebagai anggota dewan FIFA, saya memiliki hubungan yang baik dengan negara lain, termasuk Argentina dan Brasil."
"Meski telah membuka peluang, saya pikir untuk saat ini yang terbaik bagi Malaysia adalah bermain melawan tim yang bisa mendapatkan poin peringkat dan pengalaman," tambahnya.
Baca Juga: Dibantai 10 Gol Tak Berbalas, Pelatih Papua Nugini Terkejut Lihat Penampilan Timnas Malaysia
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | hmetro.com.my |
Komentar