Hal itu bertujuan untuk mengelabui pemain lawan yang sering melakukan gangguan ke sang eksekutor.
“Kami sudah membicarakan ini di ruang ganti," kata Madinda, dikutip SuperBall.id dari Simamaung.com.
"Memang bukan saya yang akan mengeksekusi penalti, tapi saya bicara kepada Marc bahwa lebih baik saya mengambil dulu bola itu dan membiarkan orang-orang mendekati saya atau berbicara kepada saya.”
“Lebih baik dia (Klok) untuk menyelesaikan diri dan lalu setelah itu saya memberikan bola kepadanya,” tambahnya.
Baca Juga: PSSI Soroti Kericuhan Suporter di Laga PSIS Vs Persib, Surat Cinta dari Komdis Menanti Kedua Tim
Demi menjaga fokus dari Marc Klok, Madinda rela diintimidasi lawan lewat kata maupun gerakan-gerakan.
Konsentrasi Klok pun tak terganggu dan terbukti ia mampu melesakkan dua bola ke gawang PSIS.
Meski begitu, Madinda mengaku siap menjadi eksekutor jika diminta pada kesempatan berikutnya.
“Tapi untuk selanjutnya, jika saya diminta, saya siap mengeksekusinya," kata pemain berusia 31 tahun itu.
"Tapi jika tidak, itu juga bukan masalah karena yang terpenting adalah kemenangan,” tambahnya.
Sementara itu, Klok mengaku senang bisa memberikan kontribusi positif untuk timnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Simamaung.com |
Komentar