SUPERBALL.ID - Pengamat sepak bola Malaysia iri melihat karier mentereng Marselino Ferdinan di Eropa, bandingkan dengan wonderkid lokalnya yang nganggur dua tahun lebih.
Nasib Luqman Hakim Shamsudin sebagai wonderkid Malaysia tengah menjadi gunjingan pengamat sepak bola lokal Negeri Jiran, Marselino Ferdinan pun terseret.
Awalnya, wonderkid Malaysia itu mendapat kontrak berdurasi panjang yakni lima tahun di klub Liga Belgia, KV Kortrijk.
Alih-alih jadi andalan tim tersebut, Luqman justru menjadi aset pajangan dengan jarangnya menit bermain yang diberikan.
Menurut laporan SuperBall.id sebelumnya, hingga saat ini Luqman hanya memainkan tiga pertandingan bersama tim utama KV Kortrijk.
Baca Juga: Singgung Marselino Ferdinan, Pundit Malaysia Sayangkan Karier Suram Wonderkidnya di Belgia
Mirisnya, dari tiga pertandingan itu, Luqman mencatat total 19 menit bermain, sebelum dipinjamkan ke klub lain, Njardvik FC, selama satu musim.
Bisa dibilang selama dua setengah tahun berkarier di Eropa, Luqman lebih banyak menganggur ketimbang bermain untuk timnya.
Hal itu berdampak pada performa sang pemain ketika bermain di Timnas Malaysia, seperti yang terlihat di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
Insting mencetak gol wonderkid Malaysia ini hilang, membuat Malaysia nyaris gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-23 tahun depan.
Kritik pun dilemparkan kepada sang pemain, datang dari publik sendiri lewat salah satu pengamat lokal sepak bola Malaysia, Keesh Sundaresan.
Menariknya, Keesh berani membandingkan nasib Luqman dengan karier wonderkid Indonesia yang juga berkarier di Liga Belgia, Marselino Ferdinan.
Seolah iri dengan Indonesia, ia menyayangkan karier Luqman di Belgia tak secemerlang Marselino dalam kurun waktu kurang dari setahun.
"Kita punya dua wonderkid lagi dari Asia Tenggara," ucap Keesh Sundaresan.
"Marselino Ferdinan dari Indonesia dan Ilhan Fandi dari Singapura, yang tiba di Belgia kurang dari setahun yang lalu."
"Namun menit bermain mereka lebih banyak dibandingkan Luqman Hakim yang berada di Eropa selama dua setengah tahun."
"Saya pikir sayang sekali dia masih belum bermain."
"Saya juga setuju dia harus bermain, jika tidak, maka kita tak heran jika nama Luqman Hakim dicoret dari tim nasional," imbuhnya.
Baca Juga: Usai Cetak Brace Lawan Groningen, Marselino Ferdinan Pamer Gol Berkelas dalam Latihan KMSK Deinze
Marselino sudah menorehkan 116 menit bermain untuk KMSK Deinze dan sukses mencetak satu gol sejak kedatangannya dari Persebaya Surabaya.
Peforma Marselino di level tim nasional juga mentereng, selain jadi andalan di senior juga di level kelompok umur.
Baru-baru ini, Marselino juga gemilang di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, membawa dua kemenangan untuk Skuad Garuda Muda.
Dan memastikan satu tiket ke putaran final Piala Asia U-23 2024, performa ciamiknya pun diharapkan tetap terjaga.
Sementara itu, pesan penting disampaikan Keesh untuk Luqman agar tak terlalu lama menganggur di Eropa saat usianya masih 21 tahun.
Secara tak langsung Keesh menyarankan Luqman pulang ke negara asalnya demi mendapatkan menit bermain yang layak.
"Luqman mempunyai hak untuk bermain di mana pun dia mau. Dia tidak perlu kembali, jika dia tidak mau," ujar Keesh.
"Tetapi pada usia 21 tahun, dia benar-benar harus berada di tempatnya bermain minggu demi minggu. 30-40 pertandingan setahun."
"Bisa di mana saja, selama dia bermain," imbuhnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar