Kini, Shin berusaha untuk mengubah ketahanan fisik bomber berusia 20 tahun tersebut.
Untuk merealisasikan itu, Shin berpesan agar anak didiknya itu memiliki kemauan untuk mengubah fisiknya.
"Saya sedang berusaha untuk bisa mengubah itu (fisik Sananta)."
"Sananta sendiri juga harus berusaha agar fisiknya bisa untuk bermain 90 menit."
"Saya memikirkan banyak hal ketika saya memutuskan untuk melakukan rotasi ini," tambahnya.
Di lain sisi, pandangan ini langsung ditanggapi oleh pelatih Sananta di Persis Solo, yakni Leonardo Medina.
Sebagai orang yang mengerti Sananta di klub, Medina mengaku tak setuju dengan perkataan Shin.
Menurutnya, anak asuhnya itu adalah salah satu pemain terbaik di skuad Laskar Sambernyawa saat ini.
Hanya saja, setiap pemain pasti akan merasakan kelelahan di waktu-waktu tertentu.
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar