Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tawaran Markas JDT Jadi Kandang Malaysia Ditolak FAM, Bos Jordi Amat: Maklum, Stadion Saya Kecil

By Dwi Aryo Prihadi - Jumat, 27 Oktober 2023 | 09:30 WIB
Pemilik Johor Darul Takzim, Tunku Ismail Ibrahim.
Aulli
Pemilik Johor Darul Takzim, Tunku Ismail Ibrahim.

SUPERBALL.ID - Timnas Malaysia akan berlaga di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada pertengahan bulan depan.

Skuad Harimau Malaya dijadwalkan akan menghadapi Kirgistan pada 16 November sebelum bersua Taiwan lima hari kemudian.

Pertandingan melawan Kirgistan rencananya akan berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil (SNBJ), Kuala Lumpur.

Menjelang laga tersebut, isu terkait kesiapan SNBJ sebagai markas Malaysia kembali menjadi perbincangan.

Baca Juga: Update Ranking FIFA - Malaysia Merosot Tiga Peringkat, Timnas Indonesia Naik Dua Tingkat

Episode hitam kerusakan rumput SNBJ di Piala Merdeka 2023 lalu diharapkan tidak terulang kembali.

Sebelumnya, stadion yang baru saja direnovasi dengan menggunakan rumput Zeon Zoysia itu rusak parah dan mendapat kritik keras.

Diketahui bahwa Malaysian Stadium Corporation (PSM) kini berupaya memastikan SNBJ siap untuk laga melawan Kirgistan.

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah jangka waktu satu bulan cukup untuk menjamin kejadian rumput rusak tidak terulang.

Pemilik Johor Darul Ta'zim, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, belum lama ini memberikan pandangannya terkait hal itu.

Ia menilai rumput SNBJ masih membutuhkan setidaknya tiga bulan lagi untuk bisa berada dalam kondisi terbaiknya.

Ia mengatakan struktur SNBJ membuat sebagian rumput tidak mendapat cukup sinar matahari sehingga memerlukan waktu agar akarnya menjadi lebih kuat.

Sebagai informasi, bos Jordi Amat itu juga turut berkontribusi dalam konversi rumput baru di SNBJ.

“Kalau lapangannya sama, kontraktornya sama, tanah, rumput, pasir, mesinnya sama, kenapa lapangan saya (di Stadion Sultan Ibrahim) bagus, sedangkan yang di sana kurang bagus."

“Kurang dari tiga bulan, tapi kualifikasi Piala Dunia juga mau main di sana," kata Tunku Ismail, dikutip SuperBall.id dari Bharian.com.my.

Tunku Ismail mengaku ia sejatinya telah menawarkan agar markas Malaysia dipindah ke Stadion Sultan Ibrahim.

Baca Juga: Borok Liga Malaysia Dibongkar, FAM Bisa Saja Gelar Kompetisi Cuma 4 Tim

Akan tetapi, tawaran tersebut ditolak oleh FAM yang tetap bersikeras memilih SNBJ sebagai kandang Malaysia.

Menanggapi penolakan tersebut, Tunku Ismail memaklumi karena menyadari stadion miliknya jauh lebih kecil.

Markas Johor Darul Ta'zim itu hanya mampu menampung 40.000 penonton, dua kali lebih sedikit dari SNBJ.

"Saya sudah menawarkan bermain di sini (Stadion Sultan Ibrahim), lapangan ini selalu siap dan kalau mau main di sini bisa."

“Tapi saya merasa FAM (Asosiasi Sepak Bola Malaysia) sudah memutuskan untuk bermain di sana."

"Maklum, stadion saya kecil, tiketnya bisa terjual berapa, paling banyak 40.000."

"Lagipula di sini sulit datang orang, orang-orang dari Kuala Lumpur, Terengganu, Kedah, Kelantan."

"Jadi biarlah mereka bermain di sana. Tapi, apa pun yang terjadi, saya berharap mereka bisa menjaga lapangan dengan baik," ucap Tunku Ismail.

Sebelumnya, Ketua Komite Kompetisi FAM, Mohd Firdaus Mohamed mengatakan untuk sementara waktu kualifikasi masih tetap di SNBJ.

Namun, ia menjelaskan FAM memerlukan surat dari PSM untuk menyatakan komitmennya bahwa lapangan tersebut aman digunakan.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemantauan dari waktu ke waktu agar kondisi lapangan mencapai standar yang ditetapkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : Bharian.com.my

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X