SUPERBALL.ID - Piala Asia 2023 dianggap sebagai kesempatan terbaik bagi Korea Selatan untuk mengakhiri puasa gelar 64 tahun di turnamen tersebut.
Pasalnya, Korea Selatan dinilai memiliki generasi emas dengan banyak menampilkan bintang top dunia.
Sebut saja Son Heung-min (Tottenham), Hwang Hee-chan (Wolves), Kim Min-jae (Bayern Muenchen), dan Lee Kang-in (PSG).
Namun, harapan untuk mengakhiri puasa gelar pupus menyusul kekalahan Taeguk Warriors dari Yordania di semifinal.
Baca Juga: Komentari Tersingkirnya Raja Asia, Pelatih Vietnam: Iran Tak Sulit, Jepang Saja yang Jelek
Korea Selatan kalah 0-2 di Stadion Ahmed bin Ali, Al Rayyan, Qatar, Selasa (7/2/2024) malam WIB.
Sosok yang paling banyak dikritik menyusul tersingkirnya Korea Selatan adalah sang pelatih Juergen Klinsmann.
Pelatih asal Jerman itu dianggap gagal memanfaatkan skuad berisi para pemain bintang dengan baik.
Di sisi lain, Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) juga dinilai membuat kesalahan karena menunjuk Klinsmann.
Media Negeri Ginseng STN Sports kemudian mengaitkan masalah ini dengan kepergian Kim Pan-gon.
Sebelum menukangi Timnas Malaysia, Kim Pan-gon menjabat sebagai wakil presiden KFA dan ketua komite penguatan.
Salah satu tugas utamanya adalah menyeleksi dan memilih pelatih untuk Timnas Korea Selatan.
Ia adalah sosok utama di balik perekrutan Paulo Bento sebagai pelatih Korea Selatan pada 2018 lalu.
Menurut STN Sports, kepergian Kim Pan-gon membuat KFA tidak mampu memilih pelatih yang tepat untuk tim nasional.
Baca Juga: Perang Saudara Bakal Tersaji Saat Qatar Bersua Yordania di Final Piala Asia 2023
"Tentu saja, ada banyak alasan mengapa Korea Selatan gagal di turnamen ini, tetapi Chung Mong-gyu, ketua KFA, tidak dapat menghindari tanggung jawab."
"Dialah yang mengambil banyak keputusan yang menyebabkan sepak bola Korea Selatan menanggung akibatnya."
"Sejak 2019, ketika Kim Pan-gon menjadi wakil presiden KFA dan ketua komite penguatan, dan Hong Myung-bo menjabat sebagai direktur eksekutif KFA, KFA telah menciptakan hal-hal positif."
"Di bawah dukungan Kim Pan-gon, KFA diajak berkonsultasi secara efektif sebelum mengambil keputusan yang bijaksana."
"Kesuksesan Kim Pan-gon di Timnas Malaysia menunjukkan bakat sang manajer."
"Namun, ketika Kim Pan-gon dan Hong Myung-bo keluar, KFA sepenuhnya dijalankan oleh ketua Chung Mong-gyu, dan masalah mulai muncul."
"Puncaknya adalah upaya pemberian amnesti kepada para pengatur pertandingan pada tahun 2023."
"Selain itu, ada pula kekalahan timnas. Namun, dia tetap memegang posisi presiden KFA tanpa tanggung jawab," tulis STN Sports.
Kim Pan-gon mendapat banyak pujian ketika Malaysia sukses menahan imbang Korea Selatan 3-3 di laga Grup E Piala Asia 2023.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | stnsports.co.kr |
Komentar