SUPERBALL.ID - Baru-baru ini, Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) resmi memecat pelatih Juergen Klinsmann menyusul penampilan mengecewakan di ajang Piala Asia 2023.
Di turnamen tersebut, Timnas Korea Selatan tidak mampu melaju hingga partai final.
Perjalanan mereka terhenti di semifinal usai ditaklukkan oleh Yordania dengan skor 0-2.
Akibat pemecatan tersebut, KFA tampaknya harus gigit jari karena harus memberikan kompensasi kepada sang pelatih dengan jumlah yang sangat besar.
Jika digabungkan dengan tim asisten, kompensasi yang dikeluarkan KFA yaitu senilai Rp 110 miliar.
Sama seperti Korea Selatan, buruknya performa Timnas Vietnam di Piala Asia 2023 juga menjadi sorotan publik.
Skuad Golden Star Warriors gagal lolos dari fase grup dan finis sebagai tim juru kunci tanpa meraih poin sama sekali.
Filosofi yang diterapkan sang pelatih Philippe Troussier juga kerap dikritik oleh para penggemar Timnas Vietnam.
Akibatnya, banyak pendapat yang mengatakan bahwa Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) perlu segera memecat pelatih berusia 68 tahun tersebut.
Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia Vs Vietnam, Philippe Troussier Pikul Beban Segunung di Hari Spesial
Di tangan Troussier, Timnas Vietnam juga mengalami penurunan peringkat yang drastis dan terlempar dari posisi 100 besar dunia di ranking FIFA.
Tiga kekalahan di Piala Asia 2023 membuat Vietnam turun 11 tangga ke peringkat 105 dunia.
Mereka pun kini tak lagi menyandang sebagai raja ASEAN, karena posisinya digantikan oleh Timnas Thailand yang duduk di posisi 101 dunia.
Meski demikian, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Danviet,vn, Troussier tidak takut jika harus mengucapkan selamat tinggal kepada Timnas Vietnam.
Pasalnya, sepanjang karier kepelatihannya, Troussier telah mencicipi banyak level mulai dari klub hingga tim nasional di seluruh dunia.
Oleh karena itu, dia juga terbiasa dipecat. Apalagi di usianya yang hampir memasuki senja karier, diberhentikan lebih awal adalah hal yang wajar.
Jika benar-benar dipecat, maka Troussier juga akan menerima kompensasi dalam jumlah besar dari VFF seperti kasus yang dialami Klinsmann.
Akan tetapi, VFF tampaknya tidak ingin mengambil keputusan tersebut (memecat Troussier) karena hal itu mungkin di luar kemampuan otoritas sepak bola Vietnam.
Melihat situasi Troussier yang sepertinya akan tetap bertahan justru membuat media Vietnam itu (Danviet) tampak ketar-ketir.
"Troussier tidak takut dipecat dan bahaya besar bagi Timnas Vietnam," tulis judul dalam artikel Danviet.
"Akan sangat berbahaya jika Troussier terus menerapkan apa yang telah dilakukannya selama ini kepada tim Vietnam di musim mendatang."
"Adapun Troussier, sepanjang kariernya, ia selalu berpegang teguh pada filosofi dan metodenya saat melatih tim."
"Karena itu, jika tidak takut dipecat, si 'Penyihir Putih' bisa membawa kekhawatiran bagi sepak bola Vietnam."
"Pertama, ahli strategi Prancis itu akan terus mengembangkan filosofi penguasaan bola, yang belum terbukti cocok untuk kondisi fisik pemain Vietnam yang buruk."
"Bermain aktif membuat kita mudah melakukan kesalahan saat melawan lawan."
"Karena yang terpenting dalam sepak bola modern adalah cara membaca permainan, tergantung target penontonnya, ada cara improvisasi yang tepat, bukan memaksakan gaya sendiri."
"Troussier akan terus menggunakan pemain muda dan mengabaikan faktor pengalaman yang telah membuktikan kelasnya."
"Hal ini dapat membawa dampak buruk, salah satu contohnya adalah performa para Golden Star Warriors di masa lalu."
"Saat itu, kontroversi muncul ketika pemain penting hanya berperan sebagai pendukung."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | danviet.vn |
Komentar