SUPERBALL.ID - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam insiden perkelahian di Piala Presiden dan Piala Remaja 2024.
Wakil Ketua Komite Kompetisi FAM, Md Dali Wahid, menjelaskan bahwa hal tersebut juga ditegaskan pada sesi pembekalan tim-tim yang bertanding.
Ia yang juga menjabat Wakil Ketua Komite Keamanan FAM ini mengatakan aspek keamanan akan lebih ditekankan menyusul pertandingan Piala Presiden dan Piala Remaja yang sebagian digelar di lapangan terbuka selain di stadion.
"Brifing hari ini banyak menyinggung tentang segala aturan yang harus dipatuhi dan hukum kompetisi," ujar Md Dali Wahid sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Bharian.com.my.
"Saya juga menyinggung soal keamanan karena pertandingan Piala Presiden dan Piala Remaja diadakan di lapangan terbuka dan ada juga yang di stadion."
"Kalau terbuka, seperti tahun lalu ada kejadian yang tidak diinginkan, misalnya perkelahian dan pemukulan terhadap wasit."
"Jadi kita berharap tahun ini kita tidak ingin hal itu terjadi."
"Saya sebagai Komite Keamanan akan mengambil tindakan tegas terhadap insiden yang terlibat dan kami memang akan fokus pada masalah keamanan," ujarnya.
Hal itu disampaikan Md Dali dalam jumpa pers usai acara pemungutan suara Piala Presiden dan Piala Remaja musim 2024 di Wisma FAM, Senin (4/3/2024).
Baca Juga: Sepak Bola Malaysia Semakin Brutal, Terjadi 3 Insiden Menyedihkan dalam 2 Bulan Terakhir
Kompetisi Piala Remaja (Youth Cup) akan melibatkan tim U-18 yang dibagi menjadi dua grup dan akan dimulai pada 27 April.
Kompetisi menggunakan format liga dua putaran dan empat tim teratas di setiap grup akan lolos ke babak perempat final.
Sementara itu, kompetisi Piala Presiden yang melibatkan tim U-20 juga menggunakan format sama, akan dimulai pada 21 April.
Lebih lanjut Md Dali menjelaskan bahwa dirinya berharap kompetisi Piala Presiden dan Piala Remaja bisa menghasilkan lebih banyak pemain cadangan bagi timnas.
"Kompetisi Piala Presiden dan Remaja ini merupakan proyek pembangunan," ujarnya.
"Saya yakin ini menjadi landasan bagi negara untuk memilih pemain yang akan mewakili negara di SUKMA (Sepak Bola Malaysia) nanti."
"Bahkan kami yakin akan melahirkan pemain-pemain terbaik yang bisa mewakili negara."
"Kami berharap prestasi tahun ini lebih baik lagi dan mampu melahirkan talenta-talenta baru."
Sebagai informasi, kekerasan terhadap wasit di sepak bola Malaysia memang kerap terjadi.
November tahun lalu, ada penggemar yang menyerbu lapangan dan menendang wasit saat pertandingan Piala FA antara Rang Hill FC dan Tembeling United.
Menanggapi hal tersebut, Wasit Hafizi Zakaria membuat laporan polisi ke Mapolsek Jerantut.
Wakil Presiden FAM, Firdaus Mohamed, juga menekankan keseriusan badan nasional dalam memandang insiden tersebut.
Firdaus mengatakan penyelenggara kompetisi tingkat negara bagian dan liga bawah harus mengutamakan keselamatan serta keamanan selama pertandingan.
"Di level FAM, kami rutin melakukan pengecekan saat pertandingan atau kompetisi untuk memastikan semuanya baik-baik saja," kata Firdaus yang juga ketua panitia kompetisi FAM.
"Setiap pertandingan harus memiliki setidaknya 10 personel keamanan yang ditempatkan di venue."
"Dan untuk final atau pertandingan besar, personel tambahan akan diperlukan untuk tujuan keamanan."
Firdaus menegaskan, penyerangan terhadap ofisial pertandingan atau siapa pun saat pertandingan bukan hanya merupakan pelanggaran aturan sepak bola tetapi juga merupakan tindak pidana.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar