“Saya pikir lebih baik masyarakat mempunyai harapan daripada menyerah," kata Kim Pan-gon, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.
"Misalnya, kami tidak tampil baik di dua pertandingan (Piala Asia), terutama pertandingan pertama."
"Setelah itu media meminta saya untuk meninggalkan posisi ini (pelatih)," tambahnya.
Kim Pan-gon mengakui bahwa sebagai seorang pelatih menghadapi kritik adalah hal yang wajar.
Namun, ia menilai kritik yang dilontarkan kepadanya setelah kalah dalam dua laga tidak adil.
Apalagi ia memiliki kontribusi besar dalam mendongkrak peringkat Malaysia di ranking FIFA dalam dua tahun terakhir.
Baca Juga: Abaikan Kekecewaan Kim Pan-gon, FAM Pastikan Malaysia Tetap Bermarkas di Stadion Bukit Jalil
"Itu tidak bersahabat dan tidak adil," kata pelatih berusia 54 tahun itu.
“Dalam dua tahun terakhir, kami melakukan banyak upaya dan membuat orang bahagia."
“Tetapi setelah satu pertandingan, Anda berbalik melawan saya dan meminta saya untuk meninggalkan posisi saya."
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar