Namun, untuk menggandeng Donadoni ke kursi panas pelatih Vietnam, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) mungkin harus membayar gaji yang besar.
Dibandingkan dengan 4 kandidat di atas, Alexandre Polking adalah nama yang akrab di telinga fans Vietnam dan Asia Tenggara.
Pelatih asal Jerman-Brasil ini bekerja selama bertahun-tahun di Liga Thailand, kemudian pindah ke Liga Vietnam untuk memimpin klub Ho Chi Minh dalam waktu singkat sebelum diundang untuk menangani tim nasional Thailand.
Bersama Timnas Thailand, ia memenangi Piala AFF dua kali berturut-turut, termasuk mengalahkan tim asuhan Park Hang-seo di final 2022.
Beberapa hari yang lalu, ketika menanggapi Surat Kabar Thanh Nien tentang isu menjadi pelatih kepala baru tim nasional Vietnam, Mano Polking tidak ragu untuk berbagi.
"Saya berharap itu menjadi kenyataan tetapi tidak terjadi apa-apa," ujarnya.
"Tentu VFF mengenal saya tapi saya belum menerima tawaran apa pun. Mari kita tunggu dan lihat kelanjutannya."
"Timnas Vietnam punya skuad yang berkualitas. Saya yakin saya bisa membantu mereka berkembang."
"Saya sangat menyukai pemain Vietnam. Mereka punya banyak pemain berkualitas," kata pelatih berusia 48 tahun itu.
Tentu saja, dalam hal memahami sepak bola Vietnam dan sepak bola Asia Tenggara serta mengenal pemain dan budaya Vietnam, Mano Polking memiliki banyak keunggulan dibandingkan rekan-rekannya.
Selain itu, gaji yang dimintanya mungkin juga berada dalam tingkat yang dapat diterima oleh VFF.
Namun menurut laporan yang beredar belakangan ini, VFF cenderung memilih pelatih dari Jepang atau Korea setelah kegagalan dengan Troussier.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | danviet.vn |
Komentar