Dortmund mencapai final 2013, hanya untuk dikalahkan oleh pemenang pada menit ke-89.
Atletico berada di ambang kemenangan di final 2014, hanya kebobolan gol penyeimbang pada menit ke-93 dan kemudian kalah.
Dua tahun kemudian, mereka dikalahkan melalui adu penalti di tahap yang sama.
Menariknya, rival terbesar mereka lah yang membuat mereka mengalami penderitaan tersebut.
Bayern mengalahkan Dortmund lewat gol penentu kemenangan Arjen Robben.
Real Madrid menyamakan kedudukan pada tahun 2014 melalui sundulan Sergio Ramos dari bola mati.
Atletico kemudian kalah dalam psikodrama adu penalti pada tahun 2016 dari rival terbesar mereka di Madrid.
Ini adalah cara terburuk untuk mengalami kekalahan, yang membatasi era modern terbaik mereka.
Ironisnya, hal sebaliknya justru terjadi dalam perjalanan menuju final tersebut.
Dortmund menghancurkan Real Madrid di semifinal 2012-13 dan Atletico mengalahkan Bayern di semifinal 2015-16.
Dortmund dan Atletico sama-sama merasa memiliki peluang terbaik untuk kembali mencapai semifinal meski memiliki tim yang jauh dari era kejayaan mereka sebelumnya.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Independent.co.uk |
Komentar