SUPERBALL.ID - Kesuksesan Timnas U-23 Indonesia baru-baru ini di Piala Asia U-23 2024 disebut-sebut buah dari strategi naturalisasi pemain oleh media Vietnam.
Seperti diketahui, meski tampil sebagai tim debutan di Piala Asia U-23, langkah Garuda Muda berhasil mencapai babak semifinal.
Sayangnya, tim besutan Shin Tae-yong itu gagal mendapatkan tiket otomatis ke ajang Olimpiade Paris 2024 usai menelan kekalahan 1-2 dari Irak dalam laga perebutan tempat ketiga.
Dengan demikian, Indonesia harus menjalani pertandingan play-off menghadapi wakil Afrika yakni Guinea U-23 untuk memperebutkan tiket terakhir Olimpiade.
Adapun duel kedua tim dijadwalkan akan berlangsung di INF Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024).
Selain keberhasilan mencapai babak semifinal Piala Asia U-23 2024, gaya permainan yang ditunjukkan Marselino Ferdinan dkk juga menarik perhatian tersendiri bagi pecinta sepak bola Asia, termasuk media Vietnam (Danviet.vn).
Baca Juga: Kesuksesan Timnas U-23 Indonesia Saat Ini dan Vietnam Tahun 2018 di Piala Asia U-23 Jadi Sorotan
"Cara bermain tim ini setara dengan tim-tim papan atas Asia, menunjukkan bahwa mereka adalah tim terbaik di Asia Tenggara," tulis Danviet dalam laporannya.
"Patut disebutkan bahwa dalam laga-laga di turnamen ini, Indonesia U-23 tidak menurunkan pertahanan dan serangan baliknya, mereka dengan percaya diri menerapkan gaya permainan yang mengontrol terhadap semua lawan."
"Tentunya setelah turnamen ini, banyak orang akan melihat bahwa kekalahan tim-tim Vietnam di semua level melawan Indonesia baru-baru ini bukan lagi hal yang tidak masuk akal."
Lebih lanjut, Danviet menyebut bahwa kesuksesan sepak bola Indonesia belakangan ini berkat strategi naturalisasi pemain yang baik.
"Dapat dikatakan keberhasilan Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 merupakan buah dari strategi naturalisasi pemain sepak bola Tanah Air," tulis laporan Danviet.
"Indonesia memiliki sekelompok pemain muda yang sangat bagus, termasuk Maselino Ferdinan, Rizky Ridho, Witan Sulaeman atau kiper hebat Ernando."
"Tapi itu saja tidak akan cukup untuk mewujudkan keajaiban tim ini baru-baru ini."
"Kita tidak bisa membayangkan betapa terkontrolnya permainan Indonesia U-23 jika skuadnya tidak memiliki Rafael Struick, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, atau Justin Hubner."
Danviet mengakui bahwa adanya pemain naturalisasi di skuad tim nasional adalah hal yang sangat lumrah.
Pasalnya, Timnas Vietnam juga sudah melakukan naturalisasi pemain seperti kiper Dang Van Lam atau Nguyen Philip.
Akan tetapi, Danviet menilai strategi naturalisasi besar-besaran yang dilakukan Indonesia memberikan dampak yang signifikan terhadap kemajuan prestasi.
"Strategi naturalisasi besar-besaran membawa dampak langsung bagi sepak bola Indonesia," tulis laporan Danviet.
"Itu memuaskan dahaga lama akan prestasi sepak bola dan suporter di Tanah Air."
"Selain itu, jelas membantu para pemain muda Indonesia di tim untuk bermain lebih percaya diri dan belajar banyak hal dari pemain naturalisasi, yang dilatih dari latar belakang sepak bola yang lebih maju untuk bersaing dalam turnamen besar di Eropa."
Lantas, apakah sepak bola Vietnam akan mengikuti Indonesia?
Dalam laporannya, Danviet mengatakan bahwa untuk menghasilkan sepak bola yang maju, Timnas Vietnam setidaknya harus melakukan dua hal penting.
Pertama, untuk pencapaian jangka pendek, sepak bola Vietnam disarankan menerapkan strategi naturalisasi.
"Hal ini membantu kami mencapai hasil dengan cepat, membantu pemain domestik belajar dari pemain naturalisasi dalam latihan dan kompetisi," tulis laporan Danviet.
"Keuntungan mutlak dari solusi penguatan kekuatan jangka pendek melalui naturalisasi pemain adalah biaya finansial yang rendah."
"Tentu saja karena kita tidak harus mengeluarkan biaya pelatihan tetapi memanfaatkan hasil pelatihan negara lain."
Kemudian, langkah kedua yaitu untuk pencapaian jangka panjang, sepak bola Vietnam diminta ikuti upaya Uzbekistan dalam melatih pemain mudanya.
"Menghadapi hasil positif Uzbekistan U-23 (jadi runner-up Piala Asia U-23 2024), banyak orang menyebut model pengembangan sepak bola pemuda Uzbekistan sebagai model yang patut dipelajari dan dipelajari," Danviet melanjutkan.
"Untuk mengembangkan sepak bola yang berkelanjutan dan berjangka panjang, tidak ada cara lain selain membangun fondasi sepak bola yang sehat, yang memprioritaskan pengembangan sepak bola generasi muda dan Uzbekistan adalah contoh yang baik untuk dipelajari."
"Namun hal ini tidak bertentangan dengan fakta bahwa sambil menunggu hasil dari strategi pengembangan sepak bola yang mengutamakan pembinaan pemain muda, menaturalisasikan pemain-pemain berbakat, terlatih dan berkeinginan untuk mengenakan seragam timnas Vietnam, untuk bertugas dalam jangka pendek prestasi."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | danviet.vn |
Komentar