Rosetti menyatakan hal ini akan memungkinkan keputusan disampaikan secara tepat waktu dan penuh hormat.
Jika kaptennya adalah seorang penjaga gawang, maka pemain outfield akan ditunjuk untuk mengisi peran tersebut jika terjadi insiden di ujung lapangan yang berlawanan.
"Kami ingin wasit berkepribadian kuat dalam mengambil keputusan," ujar Rosetti sebagaimana dikutip SuperBall.id dari The Athletic.
"Kami ingin mereka lebih terbuka dan menjelaskan apa yang menyebabkan keputusan tertentu."
"Mereka menerima banyak informasi dari Video Assistant Referee (VAR), kami siap berbicara dan berbagi lebih banyak detail dengan para pemain serta pelatih untuk membantu mereka memahami bagaimana keputusan diambil."
Tim spesialis wasit UEFA akan bertemu dengan 24 tim yang berkompetisi di turnamen musim panas ini untuk menjelaskan langkah tersebut secara lebih rinci.
Meningkatkan transparansi dalam pengambilan keputusan VAR telah menjadi target pengembangan bagi dewan wasit di seluruh dunia.
Di mana Dewan Sepak Bola UEFA menyatakan bahwa teknologi tersebut harus lebih konsisten, transparan, dan mudah dipahami dalam pertemuan bulan lalu di Nyon, Swiss.
"Para ofisial akan didorong untuk bersikap terbuka dalam diskusi mereka dengan para kapten untuk menumbuhkan suasana yang sehat antara semua pihak," lanjut Rosetti.
"Hal ini akan memungkinkan mereka membangun kepercayaan yang besar di antara para pemain dan menunjukkan kepemimpinan yang dibutuhkan oleh pejabat modern dalam bertindak."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | nytimes.com, Reuters.com |
Komentar