SUPERBALL.ID - Kasus korupsi dalam pusaran carut-marut sepak bola Malaysia semakin mencoreng nama federasi, beruntung tuduhan KPK lokal setempat tak terbukti.
Sepak bola Malaysia sedang tidak baik-baik saja, di balik kemelut permasalahan di tim nasional ternyata ada kasus besar yang melibatkan federasi.
Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) sebelumnya menuduh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terlibat dalam kasus korupsi proyek wisma atlet.
PSSI-nya Malaysia dinilai telah melakukan penyalahgunaan anggaran untuk penyelenggaraan proyek National Training Centre (NTC).
Kasus ini sempat menampar wajah FAM, membuat publik Negeri Jiran merasa prihatin dengan kondisi yang melibatkan federasi sepak bola mereka.
Hingga pihak federasi pun dibuat lega usai FAM dinyatakan bebas dari tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan terhadap proyek NTC.
Dilansir SuperBall.id dari Berita Harian, Wakil Jaksa Penuntut Umum mengumumkan bahwa kasus tersebut diperlakukan sebagai No Further Action (NFA).
Atas keputusan itu, Datuk Noor Azman Rahman selaku Sekjen FAM mengaku bersyukur dan lega terbebas dari kasus yang menyeret instansinya.
Kasus ini diketahui sudah berjalan selama dua bulan lebih, selama itu Noor Azman mengaku pihaknya kooperatif dan taat dengan hukum yang berlaku.
Baca Juga: Malaysia Dirundung Nasib Buruk Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bomber Andalan Terpaksa Dicoret
"Persoalan ini (tuduhan dalam surat) sangat membebani kami karena tidak ada yang bisa kami lakukan selama hampir dua bulan ini," ucap Noor Azman.
"Kami lega ketika MACC mengumumkan kasus tersebut sebagai NFA."
"Jadi kami bersyukur karena semua yang kami lakukan diakui dari segi tata kelola dan kami mengikuti hukum Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA)," imbuhnya.
Menurut Berita Harian, kasus ini bermula dari isi email yang mengangkat isu kepemimpinan dan manajemen FAM yang viral pada awal April lalu.
Terdapat empat isu yang diangkat dari email tersebut, mulai dari penyalahgunaan wewenang Sekje FAM, persoalan gaji, tunjangan staf, isu Timnas Malaysia dan proyek NTC.
Menyusul terbebas dari kasus tersebut, Noor Azman mengaku pihaknya akan fokus dengan tujuan saat ini serta menatap masa depan.
Yakni dengan menyukseskan rencana yang telah disusun di awal dan telah disepakati oleh semua anggota federasi.
"Kami tidak mau menoleh ke belakang karena harus memikirkan (perencanaan) lebih banyak lagi," ujar Noor Azman.
"Kami punya dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026/Piala Asia 2027. Setelah itu kami punya skuad U-17 (B-17 ) dan skuad U-20 (B-20)."
"Kita juga (perlu mempersiapkan) untuk Piala AFF nanti, Liga Malaysia (M League) jadi semua ini harus kita lanjutkan agar bisa maju," imbuhnya.
Tak heran mengapa kasus ini mengejutkan, kemunculannya bersamaan di saat Timnas Malaysia berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hingga kini Malaysia masih berpeluang lolos ke putaran ketiga, namun sederet masalah yang dialami tim nasional mereka jadi ancaman tersendiri.
Malaysia masih menyisakan dua laga sisa lanjutan Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Kirgistan dan Taiwan.
Untuk bisa lolos ke putaran ketiga, Malaysia harus menyapu bersih kedua laga sisa tersebut dengan kemenangan.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Bharian.com.my, SuperBall.id |
Komentar