SUPERBALL.ID - Dua bintang Borussia Dortmund kini bersiap untuk menghadapi pertandingan final Liga Champions 2023/2024 melawan Real Madrid.
Duel kedua tim bakal berlangsung di Stadion Wembley, London, Inggris, Minggu (2/6/2024) dini hari WIB.
Pertandingan tersebut sekaligus menjadi laga perpisahan bagi kapten Borussia Dortmund Marco Reus.
Gelandang serang berusia 34 tahun itu dipastikan akan meninggalkan Dortmund setelah 12 tahun.
Baca Juga: 10 Rekor Liga Champions yang Mungkin Tak Akan Pernah Dipecahkan, Termasuk Milik Messi dan Ronaldo
“Borussia Dortmund sangat berarti bagi saya,” kata Reus pekan ini, dikutip SuperBall.id dari Reuters.
"Ketika Anda sudah berada di sebuah klub selama 12 tahun, segalanya menjadi sangat berarti," tambahnya.
Mantan pemain Timnas Jerman itu mencetak 170 gol dan membuat 131 asis dalam 428 pertandingan untuk Dortmund.
Terlepas dari dua trofi Piala Jerman, Reus belum dinaungi keberuntungan untuk meraih trofi bergengsi.
Ia melewatkan kemenangan Jerman di Piala Dunia 2014 usai mengalami cedera pada laga uji terakhir sebelum ke Brasil.
Cedera juga membuatnya absen dari Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2022.
Reus juga gagal mengangkat trofi Liga Jerman pada 2023 menyusul imbang melawan Mainz 05 pada pekan terakhir.
Kini, legenda hidup Dortmund itu memiliki ambisi untuk meninggalkan klub dengan membawa trofi Liga Champions.
“Di London dia ingin merasakan pertandingan luar biasa dengan hasil positif sebagai pelengkap kariernya," kata pelatih Dortmund Edin Terzic.
"Saya membutuhkan dia pada Sabtu ini (Minggu dini hari)."
"Saya membutuhkan kualitasnya karena dia telah melalui pengalaman ini dan dia pernah bermain di final sebelumnya," tambahnya.
Ini adalah kali kedua Reus bermain di final Liga Champions setelah tahun 2013 yang juga digelar di Wembley.
Saat itu, Dortmund gagal meraih gelar juara usai kalah 1-2 dari rival mereka Bayern Muenchen.
Meski punya misi yang sama, ambisi berbeda dimiliki oleh rekan setim Reus yaitu Jadon Sancho.
Bagi Sancho, laga final Liga Champions menjadi kesempatan untuk menebus kesalahannya di masa lalu.
Sancho pernah dikritik karena gagal mengonversi penalti di final Piala Eropa 2020 melawan Italia di Wembley.
Selain itu, final Liga Champions juga memberi Sancho kesempatan untuk membuktikan bahwa masa kelam di Manchester United bukan kesalahannya.
Di Old Trafford, Sancho hanya mencetak 12 gol dalam 82 penampilan.
Ia berselisih dengan manajer Man United Erik ten Hag awal musim ini dan tidak dimainkan sejak September.
Sancho kembali ke Dortmund, klub tempat ia mengukir namanya sebagai pemain muda, pada Januari lalu.
Pemain berusia 24 tahun itu tampil mengesankan selama enam bulan masa pinjamannya dari Man United.
“Bukan situasi yang mudah pada Januari lalu untuk membawa Jadon kembali ke Dortmund,” kata Sebastian Kehl, direktur olahraga Dortmund.
“Tetapi kami sadar bahwa Jadon memiliki kemampuan untuk tampil cemerlang, menjadi penentu dan membawa kami ke level yang lebih tinggi."
“Jadon adalah individu yang hebat, pemain hebat dan pengalaman yang diperolehnya di Manchester membantunya untuk tampil baik sekarang."
"Dia akan menjadi pemain penting bagi kami pada Sabtu ini (Minggu dini hari). Dia akan menunjukkan kepada dunia bahwa Jadon Sancho benar-benar kembali," tambahnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Reuters.com, AFP.com |
Komentar