SUPERBALL.ID - Tim asal Malaysia yang diperkuat oleh Saddil Ramdani yakni Sabah FC, dikabarkan melakukan penunggakan gaji terhadap para pemainnya selama empat bulan.
Tim asal Kota Kinabalu tersebut baru-baru ini diterpa isu tak sedap.
Kabar tak sedap menyerang tim berjuluk The Rhinos saat mereka menjalani laga final RCTI Premium Sports, Minggu (2/6/2024) lalu.
Saat itu, anak asuh Ong Kim Swee berhadapan dengan tim asal Indonesia yakni PSIS Semaran di Jakarta International Stadium (JIS).
Sabah sukses mengunci kemenangan dengan skor 2-1.
Dua gol mereka dilesakkan oleh Muhammad Jafri (40') dan Mohd Irvan (80').
Sementara satu gol balasan dari PSIS dilesakkan oleh Habil Abdillah pada menit ke-60'.
Menariknya, ada satu selebrasi yang dilakukan oleh sejumlah pemain Sabah termasuk Saddil Ramdani.
Terlihat sekitar delapan pemain berselebrasi dengan menunjukkan simbol empat jari.
Melansir dari salah satu media Negeri Jiran yakni New Straits Times, simbol itu disebut sebagai sindiran kepada pihak klub.
NST mendapat laporan dari salah satu sumber yang tak disebutkan namanya bahwa Saddil dkk sudah tak digaji selama empat bulan.
Sumber tersebut mengatakan bahwa pemain-pemain tersebut tengah mengeluh akibat keterlambatan turunnya upah.
Nahasnya, mereka harus tetap bersikap profesional di tengah-tengah masa sulit ini.
"Keadaannya tampak buruk di Sabah," kata seorang sumber yang tak disebutkan namanya, dikutip SuperBall.id dari NST.
"Ada cerita yang menyatakan bahwa gaji telah dibayarkan, namun tidak ada yang bisa dipastikan."
"Para pemain menderita namun karena mereka profesional, mereka terus berjuang meski gajinya dikurangi," lanjutnya.
Hal ini langsung ditanggapi oleh Manajer Tim Sabah FC, yakni Joh Wid.
Menurut penuturan Joh, kondisi kubu The Rhinos tidak seburuk apa yang beredar di media.
Baca Juga: Pahlawan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Siap Kubur Mimpi Malaysia Lolos ke Piala Dunia 2026
Pihaknya tetap melakukan pembayaran gaji kepada para pemain.
Ia pun menolak berkomentar lebih jauh soal hal ini.
Pasalnya, berkomentar panjang juga tidak akan memperbaiki situasi.
"Saya tidak akan menjawab tuduhan tersebut karena hanya akan memperpanjang masalah dan tidak memperbaiki situasi," ujar Joh Wid.
"Yang bisa saya katakan adalah gaji masih dibayarkan."
"Dan situasi Sabah saat ini tidak seburuk yang digambarkan di media sosial," pungkasnya.
Baca Juga: Pakar Malaysia Blak-blakan, Harimau Malaya Takkan Lolos ke Piala Dunia 2026
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar