SUPERBALL.ID - Menjelang pertandingan menentukan kontra Singapura, Pelatih Timnas Thailand Masatada Ishii baru menyadari kekeliruannya tak memainkan striker berpengalaman.
Ishii memanggil dua penyerang senior Chanathip Songkrasin dan Teerasil Dangda saat Thailand bertandang ke China, 6 Juni lalu.
Akan tetapi, striker berusia 30 tahun dan 36 tahun itu hanya menjadi penonton di bangku cadangan.
Thailand memang unggul lebih dulu melalui gol Supachok Sarachat di babak pertama, tetapi dibalas China di babak kedua.
Target Thailand untuk merebut 3 poin tak terwujud, pertandingan itu berakhir 1-1.
Akibatnya, tim berjuluk War Elephants itu makin kritis dalam upayanya melangkah ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga: Skenario Lengkap Kans Timnas Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia ke Putaran Ketiga
Dalam klasemen Grup C, Thailand tetap di posisi ketiga dengan 5 poin.
Sedangkan China bercokol di urutan kedua dengan 8 poin.
Thailand akan menjamu Singapura dalam laga terakhir grup di Stadion Rajamangala, Bangkok, Selasa (11/6/2024) pukul 19.30 WIB.
Jika menang atas Singapura dan pada saat yang sama China kalah di markas Korea Selatan, maka Thailand bisa mengamankan tiket ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Akan tetapi, Thailand harus unggul selisih gol dari China.
Saat ini, China masih unggul selisih gol +1 dari Thailand -2.
Dalam kondisi itu, Thailand harus menang atas Singapura dengan selisih tiga gol, misalnya 3-0 atau 4-1, jika China hanya kalah 0-1 dari Korea Selatan.
Terbuka kemungkinan keduanya sama-sama memiliki selisih gol 0 bila Thailand menang 2-0 atas Singapura dan China kalah 0-1 dari Korea Selatan.
Bila itu yang terjadi, maka China yang berhak ke putaran ketiga karena lebih banyak dalam jumlah mencetak gol dari Thailand.
Menyadari pentingnya kemenangan atas Singapura, Ishii mengatakan, "Misi kami adalah merebut 3 poin kontra Singapura, kami hanya fokus untuk itu."
Pelatih asal Jepang itu menambahkan, "Pada pertandingan sebelumnya (melawan China), saya tak menggunakan dua pemain veteran Chanathip Songkrasin dan Teerasil Dangda karena menurut saya masih ada pemain lebih baik di tim yang bisa mengemban perannya."
"Mungkin saya melakukan kesalahan dalam keputusan memilih pemain, sehingga menyebabkan Thailand gagal meraih kemenangan melawan China. Saya bertanggung jawab atas hal itu."
Kini, menjelang laga melawan Singapura, Ishii mengungkapkan tak akan mengulangi kesalahannya dan akan memberikan ruang kepada pemain veteran seperti Chanathip Songkrasin dan Teerasil Dangda.
"Tentu saja keduanya ada dalam rencana pemain saya. Sebanyak 23 pemain yang saya miliki siap bermain di pertandingan melawan Singapura," tegasnya.
Ishii memastikan Timnas Thailand akan berusaha sebaik mungkin sembari mengingatkan para pemainnya tak kebobolan terlebih dahulu untuk bisa mengalahkan Singapura.
Legenda Thailand Kiatisuk Senamuang ikut senang mendengar pengakuan Ishii tersebut.
Dia mengingatkan Ishii harus mengapresiasi pentingnya pemain berpengalaman di momen penting dan menentukan bagi Thailand seperti saat ini.
Mantan pelatih Timnas Thailand itu menyesalkan keputusan Ishii yang sama sekali tak memainkan Teerasil Dangda saat melawan China.
Tepat setelah duel antara Thailand dan China pada 6 Juni lalu, Kiatisuk berkata penuh arti, "Menurut saya, jika Teerasil Dangda tampil di menit-menit terakhir pertandingan melawan China, dia dapat memberikan dampak yang menentukan (saat skor 1-1)."
Di skuad Thailand saat ini, Teerasil adalah pemain dengan cap (127) dan gol (64) terbanyak.
Rekornya itu hanya kalah dari dua legenda Kiatisuk (71 gol, 134 laga) dan Piyapong Pue-on (70 gol, 100 laga).
Gelandang serang Chanathip Songkrasin juga harus menjadi andalan Ishii dalam duel penentuan nanti.
Pemain yang pernah dijuluki Messi Thailand itu mengantongi 65 caps dan mencetak 12 gol.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | DANTRI.com.vn |
Komentar