SUPERBALL.ID - Kim Pan-gon mendapat sorotan menyusul tersingkirnya Timnas Malaysia di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Malaysia dipastikan tersingkir meski menang 3-1 atas Taiwan dalam pertandingan terakhir Grup D.
Hasil imbang 1-1 antara Oman dan Kirgistan di pertandingan lain membuat Malaysia harus puas finis ketiga di Grup D.
Sedangkan Kirgistan menjadi runner-up untuk mendampingi juara grup Oman ke putaran ketiga.
Baca Juga: Impian Tampil di Piala Dunia 2026 Sirna, Timnas Malaysia Segera Hadapi Tantangan Jauh Lebih Berat
Setelah gagal melaju ke putaran ketiga, masa depan Kim Pan-gon di Timnas Malaysia menjadi tanda tanya.
Ada keraguan mengenai kapasitas pelatih asal Korea Selatan itu untuk mengubah Harimau Malaya menjadi kelas Asia.
Dua tahun lalu, Kim Pan-gon langsung memberikan dampak positif ketika menggantikan Tan Cheng Hoe.
Aura kegembiraan sempat muncul saat Malaysia mencapai peringkat FIFA tertinggi, 134, dalam 18 tahun terakhir.
Namun, kini keadaan tampak tidak menyenangkan bagi pelatih berusia 55 tahun itu.
Berbicara pada konferensi pers usai laga melawan Taiwan, Kim Pan-gon mengaku akan tetap memimpin Malaysia.
"Saya ingin tetaplah di sini, saya tidak pernah meminta untuk meninggalkan tim," kata Kim Pan-gon.
Untuk saat ini, belum ada pengumuman mengenai nasib Kim Pan-gon saat FAM memulihkan luka dari kegagalan Harimau Malaya.
FAM harus segera mengambil keputusan dengan cepat apakah tetap menggunakan Kim Pan-gon atau mengambil pelatih lain.
Pasalnya, Malaysia akan menghadapi tantangan berat di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027 mulai Maret 2025.
Baca Juga: Kim Pan-gon Sebut Kualifikasi Piala Dunia 2026 Jadi Ajang Paling Menyakitkan Selama Latih Malaysia
Kim Pan-gon masih terikat kontrak dengan FAM dan ingin membimbing Malaysia di Kualifikasi Piala Asia.
Namun, apakah itu akan berdampak baik bagi sepak bola Malaysia?
Menurut New Straits Times, Malaysia harus tetap berpegang pada kemampuan Kim Pan-gon dalam hal kesinambungan.
Sebab, Kim Pan-gon mengaku telah berencana menurunkan pemain muda untuk pertandingan Malaysia di sisa tahun ini.
Itu tandanya pemain-pemain tua di skuad sudah tidak berguna lagi.
Sebelumnya, Harimau Malaya menjadi tim tertua keempat di Piala Asia 2023 dengan usia rata-rata 28,73 tahun.
Pertanyaannya, apakah itu cukup bagi Kim Pan-gon untuk terus memimpin Harimau Malaya?
FAM perlu melihat kembali apakah mereka harus memberi Kim Pan-gon lebih banyak waktu untuk membuktikan diri.
November lalu, Kim Pan-gon menandatangani perpanjangan kontrak berdurasi dua tahun dengan FAM hingga tahun 2025.
Namun, Malaysia tidak dikenal memiliki budaya perekrutan dan pemecatan yang kejam seperti yang dilakukan di banyak negara.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar