Selain itu, ia hanya butuh satu lagi untuk menyamai pemimpin sepanjang masa Cristiano Ronaldo dan Andres Iniesta (6).
Mantan pemain Arsenal itu memainkan peran kunci di musim terakhirnya bersama The Gunners.
Setelah itu, ia berkembang di bawah asuhan Xabi Alonso bersama klub Liga Jerman, Bayer Leverkusen.
Ia adalah roda penggerak bagi Leverkusen untuk meraih gelar ganda dengan rekor tak terkalahkan di kompetisi domestik musim lalu.
Baca Juga: Hasil Euro 2024 - Dramatis! Gol Menit Akhir Bawa Italia Amankan Tiket ke Babak 16 Besar
Bagi Swiss, ia tetap menjadi pusat rencana pelatih Murat Yakin, yang telah membuat menjadi kuda hitam di Euro 2024.
Jika bukan karena ujung jari Manuel Neuer, Xhaka akan membawa Swiss menang dengan tendangan jarak jauh yang mengarah ke sudut atas.
Xhaka mencatatkan tingkat akurasi umpan yang mengesankan sebesar 84 persen dan menempuh jarak 11,8 km di laga kontra Jerman.
“Semua orang tahu saya berusaha mencapai batas kemampuan saya,” kata Xhaka soal kontribusinya usai laga.
Di babak 16 besar, Swiss akan menghadapi Italia yang lolos sebagai runner-up Grup B di bawah Spanyol.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar