"Melihat dari putaran kedua, Indonesia beruntung karena lawan terberatnya, Vietnam, mengalami penurunan dan krisis di bawah asuhan Philippe Troussier."
"Peluang emas dimanfaatkan Indonesia untuk meraih seluruh 6 poin dalam 2 pertemuan dengan Vietnam."
"Jadi, kalau saja Vietnam tidak labil dan bertahan hampir setahun, kemungkinan besar kita yang masuk ke putaran ketiga dan bukan Indonesia."
"Di putaran kedua pun, Indonesia kalah cukup mudah baik di leg pertama maupun kedua melawan Irak, tim dengan peringkat rendah di grup teratas Asia."
"Dari situ, apa yang dilakukan Shin Tae-yong agar bisa melaju ke Piala Dunia ketika lawan yang akan datang semuanya adalah tim yang sangat kuat?"
"Peluang ikut Piala Dunia 2026 bersama Indonesia hanya sebatas teori," lanjut BGTV.
Lebih lanjut, BGTV juga berkaca pada kegagalan Indonesia memanfaatkan tiga peluang ke Olimpiade Paris 2024.
"Lihat saja Timnas U-23 Indonesia yang lebih dari separuh skuadnya bermain untuk timnas senior, kehilangan tiga peluang merebut tiket Olimpiade Paris 2024 silih berganti untuk melihat seberapa besar kesenjangan keahlian antara tim ini dan papan atas Asia."
"Pertama, Indonesia kalah dari Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 dan kemudian kalah dari Irak di perebutan tempat ketiga dan satu tempat di Prancis musim panas ini."
"Memasuki pertandingan play-off dengan wakil Afrika Guinea, Shin Tae-yong dan anak-anak asuhnya kembali kalah, kehilangan peluang untuk membuat sejarah," tutup BGTV.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Bacgiangtv.vn |
Komentar