SUPERBALL.ID - Pelanggaran jenius bek Real Madrid, Daniel Carvajal, menepis ucapan mantan kiper Timnas Jerman Jens Lehmann soal kelemahan Timnas Spanyol.
Pada final Euro 2020, bek Italia Giorgio Chiellini menarik kerah jersey Bukayo Saka untuk mencegah serangan balik di penghujung pertandingan.
Hal ini dianggap sebagai salah satu titik balik yang membawa Timnas Italia meraih gelar juara.
Usai pertandingan, pelatih Jose Mourinho memuji keputusan Chiellini.
Baca Juga: EURO 2024 - Profil Mikel Merino, Pahlawan Spanyol yang Tenggelam di Liga Inggris dan Jerman
"Chiellini memahami dengan jelas apa yang harus dilakukan dalam situasi itu. Dia adalah bek top dan sangat bijaksana," kata Mourinho.
Di perempat final Euro 2024 antara Spanyol dan Jerman, Jumat (5/7/2024), Carvajal juga melakukan pelanggaran krusial.
Ia melakukan pelanggaran yang oleh para penggemar digambarkan sebagai 'jenius' terhadap Jamal Musiala pada menit ke-119.
Carvajal harus membayar harga dari pelanggaran itu dengan kartu kuning kedua yang artinya kartu merah.
Sebagai perbandingan, pelanggaran taktis Carvajal dan Chiellini hampir sama.
Keduanya membantu timnya lolos dari situasi yang berpotensi berbahaya di akhir pertandingan.
Berkat pelanggaran Carvajal, Spanyol berhasil mempertahankan keunggulan 2-1 atas Jerman dan lolos ke semifinal.
Pelanggaran jenius Carvajal tersebut sekaligus menepis ucapan Lehmann soal kelemahan Spanyol.
Sebelumnya, Lehmann menyebut Spanyol adalah tim yang kurang berpengalaman.
Hal itu berkaca dari skuad Spanyol yang dihuni oleh banyak pemain muda seperti Pedri, Lamine Yamal, dan Nico Williams.
Bahkan bek Robin Le Normand baru bermain sebanyak 15 kali untuk La Furia Roja.
"Dari sudut pandang teknis, saya katakan bahwa dalam hal kualitas, mereka mungkin bahkan lebih baik daripada kita."
"Tetapi postur tim mereka terlalu kecil dan mereka sangat tidak berpengalaman. Mereka pada dasarnya adalah tim muda."
"Mereka sudah memiliki dua pemain sayap yang sangat muda dan memiliki sedikit pengalaman internasional," ucap Lehmann.
Namun, Lehmann tampaknya melupakan pemain berpengalaman seperti Alvaro Morata, Rodri dan terutama Carvajal.
Nama terakhir sudah enam kali menjuarai Liga Champions dan berusia 32 tahun.
Tidak heran apabila bek kanan Real Madrid itu selalu tahu bagaimana membuat keputusan yang tepat.
Pada fase lolosnya Musiala, Carvajal paham bahwa hanya pelanggaran yang bisa menghentikan lawan.
Meski tahu pasti akan menerima kartu kuning kedua, ia tetap memutuskan untuk menjegal talenta Jerman itu.
Sayangnya, Carvajal harus membayar harganya dengan absen di babak semifinal melawan Prancis.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Metro.co.uk, Talksport.com |
Komentar