SUPERBALL.ID - Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) resmi mengumumkan pada 5 Juli kemarin bahwa Piala AFF 2024 atau yang kini bernama ASEAN Cup 2024 akan menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR).
Adapun gelaran ASEAN Cup 2024 akan dimulai pada 23 November hingga 21 Desember mendatang.
Berdasarkan hasil drawing atau pengundian grup yang dilakukan pada 21 Mei 2024 di Hanoi Vietnam, sang juara bertahan Thailand berada di Grup A.
Di Grup A, Timnas Thailand tergabung bersama Malaysia, Singapura, Kamboja dan pemenang laga kualifikasi antara Brunei versus Timor Leste.
Sedangkan Grup B dihuni oleh Timnas Indonesia, Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos.
Bicara soal VAR, Timnas Vietnam memiliki kenangan pahit dengan teknologi tersebut dalam beberapa turnamen terakhir.
Tak sedikit dari pemain Vietnam yang sempat mendapat hukuman berupa kartu dan penalti akibat tertangkap basah melakukan pelanggaran oleh VAR.
Baca Juga: 5 Kartu Merah dan 10 Penalti, Kebiasaan Buruk Permainan Kotor Vietnam Susah Dihilangkan
Sejumlah media Vietnam menyebut bahwa kartu merah dan penalti itu bermula didapat karena kebiasaan buruk para pemain Golden Star Warriors saat tampil di liga domestik yang belum menggunakan teknologi VAR.
Alhasil, kebiasaan bermain kotor dengan menggunakan trik untuk mengelabui wasit itu terbawa ke turnamen internasional.
Namun, kini kebiasaan bermain kotor dari para pemain Vietnam tersebut diyakini akan mulai berkurang karena liga domestik juga sudah menerapkan teknologi VAR.
Semakin intens pertandingan, semakin banyak pula teknologi VAR yang digunakan.
Hal ini dipercaya dapat membantu pemain Vietnam memiliki kebiasaan yang lebih baik dalam pertandingan internasional yang menggunakan VAR.
Menurut laporan yang dimuat Thanhnien.vn, kesalahan atau gerakan yang tidak perlu dari para pemain Vietnam sekarang sudah menunjukkan tanda-tanda menurun.
Menanggapi soal trik-trik kotor yang sudah menjadi kebiasaan pemain Vietnam, mantan Wakil Presiden Profesional VFF dan mantan Komite Wasit VFF Duong Vu Lam angkat bicara.
"Sebenarnya pemain Vietnam sering mendapat kartu merah karena kesalahannya dan sering mendapat penalti dalam pertandingan dengan VAR itu belum tentu karena pemainnya mempunyai niat buruk," ujar Duong Vu Lam.
"Kebanyakan dari mereka kurang pengalaman dalam menghadapi teknologi ini."
"Banyak pemain yang memiliki kebiasaan hanya bermain trik untuk mengelabui wasit agar berhasil, tanpa dihukum."
Duong Vu Lam menilai dengan adanya teknologi VAR di liga domestik memaksa pemain untuk menghentikan kebiasaan yang disebutkan di atas.
Di Liga Vietnam musim 2024/2025, VPF dan Panpel V-League telah mengumumkan bahwa VAR akan diterapkan pada semua pertandingan.
Musim baru Liga Vietnam akan dimulai pada Oktober tahun ini, artinya sebelum berlangsungnya gelaran ASEAN Cup 2024.
Thanhnien melaporkan bahwa belakangan ini, banyak pemain bintang yang merupakan pemain nasional, telah mengurangi permainan triknya dan menerima lebih sedikit kartu atau penalti yang tidak perlu berkat adanya VAR di liga domestik.
Laporan mengklaim bahwa itu merupakan pertanda baik, menurutnya bermain di bawah pengawasan teknologi VAR lambat laun akan menjadi tren yang tak terhindarkan di turnamen internasional di masa depan.
"Meluasnya penerapan teknologi VAR dalam beberapa hari mendatang tentunya akan membantu para pemain Vietnam untuk lebih mengenal teknologi ini," tulis Thanhnien dalam laporannya.
"Secara umum, tim Vietnam sedikit banyak harus memetik pelajaran menyakitkan mereka sendiri di turnamen dengan VAR. Kita tidak bisa dikalahkan oleh teknologi ini selamanya."
"Percayalah, di Piala AFF 2024, citra tim Vietnam akan berbeda. Tim asuhan Kim Sang-sik akan bermain lebih bagus dan waspada saat menghadapi VAR!"
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | thanhnien.vn |
Komentar