SUPERBALL.ID - Timnas Inggris berhasil melaju ke babak semifinal Euro 2024 usai mengalahkan Timnas Swiss melalui drama adu penalti pada Sabtu (6/7/2024).
The Three Lions akan menghadapi Belanda dalam pertandingan semifinal Euro 2024 pada Rabu (10/7/2024).
Meski mampu melangkah ke semifinal, permainan Inggris di bawah asuhan Gareth Southgate menuai banyak kritik.
Alhasil, masa depan Southgate sebagai bos dari Harry Kane dkk masih menjadi tanda tanya.
Bahkan, Southgate mengakui bahwa ia tidak mungkin tetap menangani Inggris jika timnya gagal menjadi juara.
"Jika kami tidak menang, saya mungkin tidak akan berada di sini lagi," kata Southgate.
"Oleh karena itu, ini mungkin kesempatan terakhir."
"Saya pikir sekitar setengah dari pelatih nasional hengkang setelah turnamen, begitulah sifat sepak bola internasional."
"Saya sudah di sini selama hampir delapan tahun dan kami hampir berhasil."
"Anda tidak bisa terus-menerus tampil di depan publik dan berkata, 'tolong sedikit lagi', karena pada titik tertentu orang-orang akan kehilangan kepercayaan."
"Jika kita ingin menjadi tim hebat dan saya ingin menjadi pelatih top, Anda harus tampil di momen-momen hebat," tambahnya.
Graham Potter, yang dipecat oleh Chelsea pada April 2023, menjadi favorit untuk menggantikan Southgate.
Namun, Gary Lineker merasa Lampard akan langsung mendapat rasa hormat dari para pemain Inggris.
Legenda sepak bola Inggris itu meyakini Lampard, yang kini berusia 46 tahun, memiliki taktik yang cerdik.
Lineker menyebut mantan pelatih Chelsea itu hanya kurang beruntung dalam karier kepelatihannya.
"Ini akan menjadi turnamen terakhir Gareth Southgate," kata Lineker dikutip SuperBall.id dari Metro.co.uk.
"Jika dia menang, menurut saya dia pasti akan mengundurkan diri, dan jika tidak, dia akan mengundurkan diri. Itu keputusannya."
Baca Juga: Hasil Euro 2024 - Comeback Manis atas Turki, Belanda Tantang Inggris di Semifinal
"Tetapi saya tidak akan mengabaikan Frank Lampard. Saya pikir dia paham taktik."
"Saya pikir para pemain akan langsung menghormatinya. Saya sudah mengantisipasi banyak hal di sini."
"Jika Anda akan memilih Inggris, Anda harus memilih siapa lagi? Eddie Howe? Eddie Howe, mungkin?"
"Saya pikir dia kurang beruntung dalam karier manajerialnya dalam beberapa hal. Saya pikir dia paham taktik," tambahnya.
Lampard sudah tidak lagi menjadi pelatih sejak meninggalkan Chelsea pada Mei 2023 dengan kegagalan.
Pada 4 Juli 2019, Lampard diangkat sebagai pelatih kepada di mantan klubnya Chelsea dengan kontrak tiga tahun.
Lampard membimbing Chelsea finis di posisi keempat Liga Inggris dan melaju ke final Piala FA di musim pertamanya.
Pada musim berikutnya, Chelsea memulai dengan baik saat memuncaki grup Liga Champions dan Liga Inggris pada awal Desember.
Namun, Chelsea perlahan turun ke posisi kesembilan dan Lampard diberhentikan sebagai manajer pada 25 Januari 2021.
Pada 6 April 2023, Lampard kembali ke Chelsea dengan diangkat sebagai pelatih sementara hingga akhir musim 2022–23.
Performa Chelsea menurun setelah Lampard mengambil alih dan finis paruh bawah klasemen untuk kali pertama sejak 1996.
Dalam hal persentase kemenangan, Lampard juga memiliki rekor terburuk (9 persen) di antara setiap pelatih Chelsea yang memimpin 3 laga atau lebih.
Ia hanya meraih satu kemenangan dalam 11 pertandingannya sebagai pelatih sementara The Blues.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar