SUPERBALL.ID - Mana yang lebih baik antara Euro atau Copa America menjadi pertanyaan banyak pecinta sepak bola di musim panas 2024.
Terlepas dari itu, satu-satunya hal yang pasti adalah kedua turnamen ini sangat berbeda.
Euro 2024 dan Copa America 2024 berbeda dalam hal gaya bermain dan kecepatan pertandingan.
Seorang analis data dengan akun X TonyElHabr memposting grafik yang menunjukkan perbedaan besar dalam jumlah operan di Euro dan Copa America 2024.
Baca Juga: Perjalanan Spanyol Menuju Final Euro 2024, La Furia Roja Catat Rekor Sempurna
Dalam unggahan tersebut, pemilik akun berkomentar: "Kedua turnamen ini seperti mempertandingkan dua cabang olahraga yang berbeda."
Hingga perempat final kedua turnamen tersebut, rata-rata jumlah operan per menit tertinggi menjadi milik Euro.
Pertemuan Italia dan Albania (2-1) di babak penyisihan grup menduduki peringkat pertama dengan rata-rata 12,2 umpan per menit.
Sementara jumlah rata-rata operan per menit terendah menjadi milik Copa America.
Laga antara Jamaika dan Ekuador (1-3) di babak penyisihan grup menjadi yang terendah dengan 6,1 operan per menit.
Jumlah tersebut hanya separuh pertandingan antara Italia dan Albania.
Membandingkan dua laga di atas, Italia total membuat 809 operan dibandingkan Albania dengan 372.
Sedangkan Jamaika dan Ekuador masing-masing hanya mencatatkan 332 dan 275 operan sepanjang pertandingan.
#CopaAmerica2024 and #EUROS2024 are literally different sports pic.twitter.com/v7g9dL5Epi
— Tony (@TonyElHabr) July 9, 2024
Namun, jumlah operan yang tinggi tidak serta merta berbanding lurus dengan kecepatan pertandingan.
Euro 2024 menunjukkan gaya permainan yang hati-hati, mengandalkan penguasaan bola, dan sabar menunggu peluang.
Sementara itu, Copa America membawa gaya permainan langsung dengan kecepatan tinggi.
Bola dapat diedarkan dengan cepat dari belakang hingga sepertiga akhir lapangan.
Dilansir SuperBall.id dari Znews.vn, perbedaan ini mungkin disebabkan oleh kualitas lapangan di Amerika Serikat.
Kualitas lapangan dikritik keras oleh Marcelo Bielsa sebelum pertandingan perebutan tempat ketiga antara Uruguay dan Kanada.
Hal ini memaksa tim untuk melakukan umpan panjang dan lebih banyak memainkan bola dengan aksi individual.
Pasalnya, umpan pendek dapat dengan mudah menyebabkan bola memantul dan mengancam pertahanan.
Tak hanya itu, lapangan di Copa America lebih kecil dari Euro dan standar FIFA sehingga dapat memengaruhi laju pertandingan.
Sebagian besar lapangan di AS hanya memiliki panjang 100 meter dan lebar 64 meter, lebih rendah dari standar 105x68 meter yang ditentukan FIFA.
Pelatih Dorival Junior dari Timnas Brasil mengakui lapangan yang kecil memaksa para pemain untuk bermain lebih keras.
Pemain dituntut berpindah posisi lebih cepat karena lawan bisa dengan cepat mendekati gawang atau mundur ke pertahanan.
Lapangan sepak bola di AS sebagian besar dirancang untuk olahraga American Football.
Sebelum Copa America 2024 berlangsung, banyak keluhan mengenai hal ini.
Luas lapangan yang kecil memaksa tim untuk beradaptasi dalam hal gaya bermain dan membuat laju pertandingan berbeda secara signifikan dari Euro.
Dengan AS menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, kondisi ini tentu perlu diubah agar sesuai dengan standar FIFA.
Baca Juga: UEFA Ubah Aturan, Euro 2024 Berpotensi Hadirkan Skenario yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
Gaya bermain Copa America yang serba cepat menyebabkan banyak perselisihan dan pelanggaran 50/50.
Pada akhir babak semifinal, pertandingan di AS memiliki rata-rata 26,17 pelanggaran per pertandingan, dibandingkan dengan 22,4 pelanggaran di Jerman.
Delapan kartu merah dikeluarkan di Copa America 2024, sedangkan Euro 2024 hanya 6 kartu merah.
Soal jumlah kartu kuning, di luar dugaan Euro lebih tinggi yaitu 4,7 per pertandingan sedangkan turnamen Copa America hanya 3,7.
Ini mungkin berarti wasit Euro lebih ketat dalam memberikan kartu kuning.
Namun jika dilihat dari jumlah golnya, tidak ada perbedaan besar antara kedua turnamen tersebut.
Jumlah total gol bersih jelas lebih tinggi di Euro karena lebih banyak pertandingan.
Namun, jika dilihat dari rata-rata jumlah gol per pertandingan, selisihnya hanya 0,11.
Pertandingan di Euro 2024 rata-rata 2,28 gol per pertandingan, sedangkan Copa America 2,17.
Hal ini juga menunjukkan bahwa gaya permainan langsung, kecepatan tinggi, dan fisik belum tentu mampu menghasilkan gol sebanyak gaya penguasaan bola yang lebih lambat di Eropa.
Menariknya, rata-rata jumlah gol per pertandingan di kedua turnamen tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya.
Pada 2021, Euro menghasilkan rata-rata 2,78 gol per pertandingan, sedangkan Copa America memiliki 2,32.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | X.com, Znews.vn |
Komentar