SUPERBALL.ID - Timnas Inggris kembali harus memperpanjang puasa gelar mereka setelah kalah dari Timnas Spanyol di final Euro 2024.
Bermain di Stadion Olimpiade Berlin, Jerman, Senin (15/7/2024) dini hari WIB, The Three Lions takluk 1-2.
Nico Williams membuka skor segera setelah jeda sebelum Cole Palmer menyamakan kedudukan dengan 17 menit tersisa.
Gol Mikel Oyarzabal pada menit ke-86 membawa pulang gelar juara bagi Spanyol asuhan Luis de la Fuente.
Hasil ini menjadikan Inggris sebagai tim pertama yang kalah dua kali berturut-turut di final Euro (2020, 2024).
Pelatih Inggris Gareth Southgate mengakui timnya tidak menguasai bola dengan baik saat melawan Spanyol.
Harry Kane dkk hanya mampu menguasai bola sebanyak 34,9 persen di laga puncak.
Mereka juga kehilangan bola sebanyak 98 kali dan hanya menyelesaikan 66,5 persen umpan di wilayah pertahanan Spanyol.
Kesulitan Inggris untuk menguasai bola dalam pertandingan besar membuat Gary Neville frustrasi.
Berbicara di ITV Sport, Neville menyebut ketidakmampuan Inggris menguasai bola menjadi alasan kekalahan mereka.
"Tidak bisa menguasai bola di laga besar menjadi masalah Inggris di banyak turnamen," kata legenda Man United itu.
“Anda bisa memenangkan beberapa pertandingan seperti itu tetapi pada akhirnya Anda harus bermain melawan tim berkualitas."
"Itulah yang terjadi di final," tambahnya.
Lebih lanjut, Neville menyebut ketidakmampuan Inggris menguasai bola menjadi kasus yang terus berulang.
"Kita bisa fokus pada banyak hal, tetapi jawaban Southgate tentang bagaimana kami tidak menguasai bola dengan cukup baik seharusnya menjadi judul buku Inggris."
"Setiap manajer Inggris telah mengatakan hal yang sama, setiap pemain Inggris telah merasakan hal yang sama karena kami telah mengalaminya di lapangan."
"Kaki kami telah melemah, dan kami akhirnya mati lemas di kaki kami sendiri di bagian akhir pertandingan saat tim lawan menjadi lebih kuat."
"Itu adalah ulangi, bilas dan ulangi," kata Neville.
Selain itu, ia juga mengakui Spanyol menjadi tim yang lebih baik di final.
"Bermain tanpa bola, memindahkan tim ke lapangan lawan sangatlah sulit."
“Mereka punya banyak peluang dan seharusnya bisa menang sebelum Inggris menyamakan kedudukan,” kata Neville.
Southgate menjadi manajer pertama dalam sejarah yang kalah dalam dua final Euro.
Masa depan sang pelatih kini tidak pasti setelah turnamen karena kontraknya berakhir pada bulan Desember.
"Itu pertanyaan besar, ada sesuatu yang tidak beres dalam diri saya ketika berbicara tentang masa depan Gareth saat ini setelah apa yang telah dilakukannya dalam tujuh atau delapan tahun terakhir."
"Saya kira dia akan mempertimbangkannya dengan saksama minggu depan dan memutuskan apakah sekarang saat yang tepat."
"Sentimen dalam turnamen ini terkadang sulit baginya, ia menyebutnya sebagai lingkungan yang tidak biasa di awal kompetisi," ucap Neville.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | ITV Sport |
Komentar