"Perusahaan yang memantau ketidakhadiran lebih dari satu juta karyawan di lebih dari 50.000 perusahaan di Inggris."
"Juga dikatakan cuti tahunan hari ini naik 126 persen dibandingkan dengan biasanya," imbuh mereka.
Alan Price selaku Kepala Eksekutif Bright HR, menegaskan bahwa semua perusahaan di Inggris harus mengantisipasi kejadian yang sama.
Tak hanya kalah, saat Inggris menang pun potensi pekerja yang izin juga berpotensi meningkat, sayangnya kali ini Inggris kembali kalah.
"Para pelaku bisnis di seluruh Inggris harus bersiap menghadapi 'Senin yang pengar' setelah final Euro yang bersejarah," ucap Alan Price.
"Kami memperkirakan akan terjadi rekor tertinggi angka kesakitan dan ketidakhadiran cuti tahunan di menit-menit terakhir, kedatangan terlambat dan penurunan produktivitas."
"Saat para pekerja memulihkan diri dari malam sebelumnya, baik Inggris menang atau kalah," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Katolik St Charles di Risthon Lancashire, Patrick Kennedy, mengaku bahwa anak muridnya akan melek hingga pukul 10 malam.
Baca Juga: Euro 2024 - Kutukan dan Dukun Warnai Kekalahan Inggris di Final
Hal tersebut dimaklumi sebagai bentuk penghormatan kepada negara saat menyaksikan tim nasional berlaga, karena itu jam masuk pun dilonggarkan agak siang.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Dailymail.co.uk, SuperBall.id |
Komentar