"Lebih spesifik dong! Takut ditembak? Takut diculik? Ditendang? Langsung saja!" kata Tunku Ismail di akun resmi X miliknya.
Alhasil, sebuah pertemuan diadakan pada malam harinya antara Kim Pan-gon, Tunku Ismail dan pemilik akun RimauXI di hotel terkemuka ibu kota.
Dalam pertemuan itu, hadir pula Wakil Presiden FAM Datuk Wira Yusoff Mahadi.
Kim Pan-gon pun menjelaskan makna 'sangat berbahaya' kepada semua orang yang hadir di pertemuan tersebut.
Kata Kim Pan-gon, buruknya penguasaan bahasa Inggris menyebabkan pemilihan kata yang kurang akurat untuk dijadikan headline oleh sebagian besar media massa dan elektronik di Tanah Air.
Sedangkan yang dimaksud 'sangat berbahaya' bagi pelatih asal Korea Selatan itu yakni persoalan yang dibicarakan dengan Presiden FAM Datuk Hamidin Mohd Amin merupakan informasi internal yang tidak layak untuk dibicarakan publik.
"Lebih pada hal-hal terkait taktik dan pengembangan tim yang mungkin bisa dimanfaatkan lawan sebagai keuntungan jika terungkap ke publik."
"Oleh karena itu saya merasa itu tidak pantas dan tidak dimaksudkan untuk membahayakan."
"Saya tidak pernah merasa tidak aman di Malaysia dan mungkin karena buruknya kemampuan berbahasa Inggris saya sehingga kesalahpahaman ini terjadi," kata Wakil Presiden FAM Datuk Wira Yusoff Mahadi yang menirukan jawaban Kim Pan-gon dalam pertemuan itu.
Sesi pertemuan yang berlangsung harmonis ini juga dihadiri oleh beberapa perwakilan media yang menurut Kim Pan-gon sangat mendukungnya saat menjabat sebagai pelatih kepala dan ia mengucapkan terima kasih kepada semuanya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Bharian.com.my, flashsukan.com.my |
Komentar