"Tadi saya bertemu sama coach Eriksson, dia bilang good future buat sepak bola Indonesia."
"Karena itu ke depan seluruh stakeholder jangan saling menyalahkan."
"Ayo kita sama-sama membangun cari solusi terbaik untuk timnas kita, bukan saling menyalahkan tapi cari hal terbaik yang dapat membangun timnas kita ke depannya," ucap Bima.
Eriksson memulai karier kepelatihannya yang berlangsung selama 42 tahun di usia 29 tahun pada 1977.
Ia memenangi Piala UEFA 1982 bersama Goteborg, Coppa Italia 1986 bersama Roma, Coppa Italia 1994 bersama Sampdoria, runner-up Liga Champions 1990 bersama Benfica, hingga Liga Italia bersama Lazio pada 2000.
Ia juga menjadi pelatih asing pertama yang memimpin Timnas Inggris pada 2001-2006, dengan generasi emas seperti David Beckham, Frank Lampard, Steven Gerrard hingga John Terry.
Di ketiga turnamen besar bersama The Three Lions, ia memimpin tim ke babak perempat final.
Pada Maret 2024, Eriksson memimpin tim Legenda Liverpool dalam pertandingan penghormatan dan menang 4-2 melawan tim Legenda Ajax.
Liverpool telah menjadi klub favoritnya sejak kecil dan mimpinya untuk memimpin The Reds pun menjadi kenyataan.
Usai pertandingan, para pemain dari kedua tim berbaris untuk memberikan tepuk tangan kepada Eriksson.
“Terima kasih Liverpool karena memberi saya kesempatan ini,” kata Eriksson sembari tersenyum.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | PSSI.org, svt.se |
Komentar