Sebagai informasi, penalti itu terjadi juga karena kelalaian Paes.
Pada menit ke-77' kiper keturunan Indonesia-Belanda itu menguasai bola, namun ada satu bomber Arab Saudi yang melakukan pressing.
Karena tak ada rekan yang membantu, Paes berniat untuk menyapu bersih bola tersebut.
Sayang, kiper berpostur 190cm tersebut justru menendang kaki lawan sehingga diganjar penalti.
"Karena dia akhirnya mendapatkan penalti yang sama sekali tidak perlu dilakukan. Dia berada di momen penguasaan bola, mencoba untuk menyapu bersih, namun ia justru menendang kaki lawan."
"Penalti itu diberikan, tetapi dia menebus, dia menebus kesalahan itu," jelas Soltero.
Momen kedua adalah ketika Paes berada di posisi satu lawan satu dengan Feras Albrikan yang mendapat bola terobosan dari rekannya ke kotak penalti Indonesia.
Feras melepaskan satu tembakan keras menggunakan kaki kirinya, untungnya Paes bisa mementahkan bola tersebut.
Hal itulah yang membuat Soltero kagum dengan eks kiper FC Utrecht tersebut.
Berkat Paes, Timnas Indonesia terhindar dari kekalahan dan meraih satu poin penting di kandang lawan.
"Dan itu tidak berakhir di sana dengan penyelamatan penalti."
"Pada tambahan waktu, winger Saudi Saudi melakukan akselerasi di sisi kiri dari jarak 60-70 meter."
"Mereka memainkan bola indah dari kaki ke kaki."
"Sekali lagi dalam situasi satu lawan satu, Maarten Paes maju, melakukan penyelamatan gemilang dan Indonesia menahan imbang 1-1 untuk meraih satu poin penting di laga tandang," pungkasnya.
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | Youtube |
Komentar