SUPERBALL.ID - Timnas Vietnam dinilai masih belum mampu mengatasi bola-bola tinggi dari lawan, yang merupakan salah satu kelemahannya.
Dalam dua pertandingan terakhir melawan Thailand dan Rusia, Timnas Vietnam selalu kehilangan gol dari situasi bola tinggi.
Khususnya pada laga melawan Rusia pada 5 September kemarin, Timnas Vietnam kehilangan gol pertama pada menit ke-24, melalui sundulan jarak dekat Kuzyayev.
Dalam pertandingan melawan Thailand pada 10 September kemarin, gol pertama yang masuk ke gawang Vietnam juga datang dari situasi bola tinggi.
Patrik Gustavsson menerima tendangan bebas dari rekan setimnya dan membentur Suphanat Mueanta hingga mencetak gol.
Sebelumnya, Vietnam juga sering kalah dalam permainan bola tinggi menghadapi Timnas Indonesia dan Irak di ajang putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 serta Piala Asia 2023.
Menurut laporan Thanhnien, alasan Vietnam sering kebobolan dalam situasi bola-bola tinggi yaitu pertama karena fisik para pemain Golden Star Warriors relatif kurang baik dibandingkan kebanyakan tim internasional.
Kedua, Timnas Vietnam jarang memiliki kiper yang pandai menguasai bola.
Contohnya yakni Dang Van Lam, meski memiliki keunggulan fisik (tinggi 188 cm) dan berpengalaman bermain untuk timnas, namun menangkap bola tinggi menjadi salah satu titik lemah kiper ini.
Dang Van Lam dicap sebagai penyebab kekalahan Timnas Vietnam, ketika ia bergegas keluar untuk menangkap bola dan gagal, memungkinkan Kuzyayev dari tim Rusia untuk menyundul bola untuk mencetak gol pembuka.
Alasan ketiga yaitu koordinasi antar bek, antara kiper dan bek tim Vietnam kurang baik, apalagi saat lawan mengatur situasi bola mati.
"Tim Vietnam belum mampu mengatasi kelemahan fatal ini, kekhawatiran belum surut!" tulis judul dalam artikel yang dimuat Thanhnien.
"Semakin banyak waktu mereka melihat ke area penalti kami, semakin banyak waktu mereka harus berkoordinasi antara pengumpan dan finisher, semakin sulit bagi tim Vietnam untuk bertahan melawan situasi bola udara."
"Vietnam kebobolan dari skema tendangan bebas di sayap kiri pada laga 10 September kemarin."
"Saat di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Vietnam juga kebobolan dari skema tendangan sudut melawan Timnas Indonesia."
Selain itu, juga terkait koordinasi, dalam beberapa pertandingan terakhir, para full-back juga kurang bermain baik.
Mereka tidak berfungsi dengan baik dalam mencegah umpan silang dari kedua sisi lawan ke area terlarang tim Vietnam.
Thanhnien menilai bahwa kelemahan fatal itu harus segera diatasi oleh pelatih Timnas Vietnam, Kim Sang-sik, sebelum gelaran ASEAN Cup 2024 yang akan bergulir akhir tahun nanti.
"Itu semua yang perlu segera ditingkatkan oleh tim besutan pelatih Kim Sang-sik, karena di Piala AFF 2024, cukup banyak tim yang memiliki pemain berbadan tinggi dan jago dalam pertarungan udara," tulis laporan tersebut.
"Mereka adalah Timnas Indonesia dan Filipina di Grup B."
"Selain itu, ada Thailand, Malaysia, dan Singapura di Grup A (lawan yang bisa dihadapi Vietnam jika lolos ke semifinal atau final)."
Sebagai informasi, ASEAN Cup 2024 atau yang sebelumnya bernama Piala AFF akan bergulir mulai 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos.
Sedangkan Grup A dihuni oleh Timnas Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, serta Brunei/Timor Leste.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Thanhnien.vn |
Komentar