"Bukan pemangku kepentingan dan bukan perwakilan asosiasi ketika diambil alih oleh seorang pengusaha perempuan."
“Hal ini tidak salah karena di FAT ada kesepakatan antar pihak."
"Sama halnya dengan FAM jika ada kesepakatan dengan pihak manapun," kata Windsor, dikutip SuperBall.id dari Bharian.com.my.
“FAM sudah pernah melakukannya sebelumnya pada tahun 1997, saat itu kepengurusan skuad U-20 dikelola oleh badan lain."
"Saat itu pelatih dipilih oleh badan tersebut, bukan badan besar FAM," ucap Windsor menambahkan.
Baca Juga: Usai Mats Deijl, Satu Lagi Pemain Keturunan Grade A yang Dikabarkan Jadi Incaran Timnas Malaysia
Akan tetapi, Windsor menyebut hal itu bukan berarti manajemen tim nasional harus berpisah dengan FAM.
Windsor menjelaskan bahwa struktur baru untuk memisahkan kepengurusan tim nasional harus tetap berada di bawah yurisdiksi dan tanggung jawab FAM.
Dengan kata lain, Timnas Malaysia tidak sepenuhnya terpisah dari FAM meski sudah lepas dalam hal kepengurusan.
Ia juga menegaskan proyek tersebut perlu diteliti terlebih dahulu karena konsepnya belum dijelaskan dan hanya disajikan secara umum.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar