SUPERBALL.ID - UEFA menjilat ludahnya sendiri terkait keputusan wasit terhadap handball Marc Cucurella dalam perempat final Euro 2024 antara Spanyol dan Jerman.
Jerman tersingkir 1-2 melalui perpanjangan waktu, tetapi insiden itu menjadi drama terbesar Euro 2024 karena merasa dirampok oleh wasit Anthony Taylor dari Inggris.
Perempat final ketika itu memang sudah berlalu, namun debat soal handball dan keputusan wasit terus bergulir.
Momen kontroversial itu terjadi pada menit ke-113, hanya 6 menit sebelum Mikel Merino mencetak gol kemenangan 2-1 untuk Spanyol.
Ketika itu, gelandang serang Jerman Jamal Musiala coba menyelesaikan umpan dari Niclas Fuellkrug dengan menendang bola ke arah gawang Spanyol.
Bek Marc Cucurella yang berdiri di depannya menyebabkan tembakan Musiala berubah arah.
Dalam gerakan lambat, bola ternyata menyentuh tangan Cucurella, namun wasit Anthony Taylor dengan cepat menepis kejadian tersebut.
Usai laga itu, Timnas Spanyol terus meraih kemenangan melawan Prancis di semifinal hingga Inggris di final untuk menjuarai Euro 2024.
Sebelum Spanyol juara, protes besar menggema di Jerman.
Lebih dari 400.000 fans melakukan voting dan 90 persen setuju bahwa insiden itu adalah penalti.
Pada 7 Juli atau 2 hari setelah perempat final kontroversial itu, asosiasi penggemar Jerman telah mengumpulkan petisi lebih dari 30.000 fans dan mengirimkannya ke UEFA untuk mempertimbangkan situasi itu.
Pada saat yang sama, fans Jerman mendesak perempat final Spanyol versus Jerman diulang.
Pelatih Timnas Jerman Julian Nagelsmann berulang kali memprotes keputusan wasit.
Menurut media ternama Bild, kapten Jerman Joshua Kimmich bahkan sampai menghina Anthony Taylor.
"Saat pertandingan belum usai, air mata mengalir di ruang ganti. Joshua Kimmich angkat bicara, saya juga mengucapkan beberapa patah kata untuk menyemangati para pemain," ujar Nagelsmann.
"Tembakan di perpanjangan waktu kedua jelas membentur tangan pemain Spanyol itu. Jika tidak mengenai tangan, bola malah bisa masuk ke gawang. Dari sudut pandang wasit, seharusnya itu penalti, tapi dia tidak memutuskan begitu," imbuhnya.
UEFA ketika itu kemudian menegaskan keputusan wasit sudah benar.
Dalam pernyataannya, UEFA menegaskan, "Keputusan Anthony Taylor tepat karena tangan Cucurella tidak berada dalam posisi yang tidak wajar saat terkena bola."
Menurut badan sepak bola Eropa itu, klausul tersebut dinyatakan dalam pedoman wasit, yang dikeluarkan sebelum turnamen digelar.
Dalam pertemuan tanggal 12 Juni, 2 hari sebelum kick-off Euro 2024, Ketua Wasit UEFA Roberto Rossetti memberikan sejumlah contoh yang membenarkan dan tidak membenarkan pemberian penalti.
Dalam contoh yang paling mirip dengan handball Cucurella, Rosetti mengatakan tidak boleh ada penalti.
Artinya jika seorang pemain bertahan terkena bola dengan tangan dekat dengan tubuhnya dan dalam posisi hampir vertikal, maka tidak ada penalti.
Cucurella merasa sangat senang mendengar pernyataan UEFA itu.
“Bola mengenai tangan saya, tapi wasit langsung mengatakan tidak, tidak, tidak, dan itu membuat saya merasa lebih baik,” katanya.
Bek Chelsea itu menambahkan, “Jika ahli wasit mengatakan itu bukan handball, maka itu bukan handball.”
Baca Juga: EURO 2024 - Legenda Arsenal Kecam Aturan UEFA Usai Kemenangan Dramatis Spanyol atas Jerman
Lebih dari 2 bulan setelah insiden itu, Komite Wasit UEFA secara resmi angkat bicara pada 23 September 2024.
UEFA menegaskan wasit melakukan kesalahan dan seharusnya Jerman mendapat hadiah penalti.
“Menurut pedoman UEFA terbaru, pemain yang menyentuh bola, yang menyebabkan tembakan tepat sasaran berubah arah atau berhenti, harus dihukum lebih berat. Dalam kebanyakan kasus, jika terjadi di dalam area penalti, penalti harus diberikan, kecuali jika lengan pemain bertahan berada sangat dekat dengan badannya," tegas juru bicara Komite Wasit UEFA.
"Dalam kasus Euro 2024, bek Spanyol Cucurella memblokir tembakan ke gawang dengan lengannya. Perlu dicatat bahwa lengannya tidak dekat dengan tubuhnya, membuatnya menjadi sangat besar. Oleh karena itu, wasit melakukan kesalahan,” tandasnya.
Seusai menyimak pernyataan Komite Wasit UEFA itu, legenda sepak bola Jerman Lothar Matthaeus sangat marah.
"Jika UEFA mengakui bahwa itu adalah keputusan yang salah, maka jelas bahwa rakyat Jerman telah tertipu!"
"Alasan yang ada sekarang hanyalah alasan. Sungguh memalukan bahwa sekarang para pemain dan rakyat Jerman harus mendengarkannya, hal-hal yang telah dilihat semua orang."
"Sekarang, saya tertarik dengan pernyataan wasit dan VAR. Saya ingin tahu bagaimana mereka mempertahankan diri,” sindirnya.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Bavarianfootballworks.com |
Komentar