SUPERBALL.ID - Pengamat lokal, Quang Tung, prediksi masa depan sepak bola Vietnam dalam 10 tahun ke depan tidak akan membaik hingga potensi akan hancur.
Pernyataan itu dilontarkan saat ditanya mengenai fenomena naturalisasi pemain keturunan yang tengah menjadi tren sepak bola global.
Berkaca pada kesuksesan Timnas Indonesia dalam menerapkan program tersebut, publik Vietnam pun menuntut federasi mereka melakukan hal yang sama.
Vietnam sempat mencemooh naturalisasi yang dilakukan Indonesia, di saat kualitas tim nasional mereka benar-benar di atas skuad Garuda.
Namun rasa jemawa mereka runtuh dalam setahun setelah tak lagi perkuat Park Hang-seo sebagai pelatih tim nasional.
Vietnam bahkan dipaksa turun lebih dari 20 tangga ranking FIFA, dari peringkat terbaik saat itu (92) ke peringkat 116 saat ini.
Kekalahan demi kekalahan yang dituai Vietnam, pun di saat mereka sudah memiliki pelatih baru, dari 10 laga yang dilalui di tahun 2024 hanya menang sekali.
Dan yang paling disorot ketika Vietnam dibantai di kandang sendiri oleh Timnas Indonesia, tiga gol tanpa balas di Stadion My Dinh.
Kekalahan yang membuat Philippe Troussier mundur dari jabatan pelatih karena desakan dan tuntutan para suporter.
Baca Juga: Vietnam dan Malaysia Kompak Hadapi Tim Pesakitan dari Asia Selatan di FIFA Matchday
Hingga dipilih Kim Sang-sik sebagai suksesornya, susah payah menang atas Filipina di kandang tetap berakhir menyedihkan.
Tiga kali Vietnam asuhan Kim Sang-sik jadi pecundang dengan total 8 kebobolan berbanding dua kali mencetak gol.
Vietnam pun akhirnya memiliki pemain naturalisasi non-keturunan dari Brasil, Rafaelson, berposisi sebagai striker.
Namun langkah itu belum sepenuhnya bisa diterima masyarakat fan Timnas Vietnam, berdalih pengalaman pahit di masa lalu.
Hingga Quang Tung memberikan alarm bahwa sepak bola Vietnam berpotensi hancur dalam 10 tahun ke depan, jika tidak mengikuti tren naturalisasi.
Quang Tung memang tidak secara jelas menyebut hancurnya sepak bola Vietnam, namun dampak mengarah ke sana sangat besar.
Ia menyoroti kondisi fisik masyarakat Vietnam yang tidak akan membaik dalam jangka waktu itu sehingga berdampak pada kualitas timnas.
Karena itu Quang Tung meminta publik Vietnam agar bisa menerima naturalisasi, agar sepak bola mereka bisa terselamatkan.
"Tren tidak bisa dihindari, ada hal yang kita suka atau tidak, tetap harus kita akui," ucap Quang Tung.
"Kondisi fisik masyarakat Vietnam kemungkinan besar tidak akan membaik dalam 10, 15, 20 tahun ke depan."
"Jika menjadi warga negara yang dinaturalisasi lebih baik secara fisik, kita perlu menerimanya," imbuhnya.
Tak berhenti sampai di situ, Quang Tung juga meminta federasi Vietnam belajar dari Indonesia yang dinilai sangat baik mengembangkan sepak bola dalam negeri.
Di mata Quang Tung, Indonesia merupakan contoh sukses mengembangkan sepak bola dalam negeri dengan program naturalisasi pemain keturunan.
"Indonesia masih sangat baik dalam mengembangkan sepak bola dalam negeri."
"Hal itulah yang menjamin perkembangan sepak bola yang lebih berkelanjutan," ujar Quang Tung.
Editor | : | Eko Isdiyanto |
Sumber | : | Soha.vn, SuperBall.id |
Komentar