SUPERBALL.ID - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) diminta untuk menyusun strategi terbaik jika ingin mendatangkan lebih banyak pemain keturunan.
Timnas Indonesia saat ini sedang menikmati hasil dari gebrakan PSSI mendatangkan para pemain keturunan.
Mereka sejauh ini mampu membawa Skuad Garuda mencapai performa terbaik di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Kini, kesuksesan Timnas Indonesia tampaknya ingin ditiru oleh Timnas Malaysia.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 - Malaysia Tersingkir Usai Kalah Menyakitkan Lewat Gol Menit Akhir
Dengan tujuan meningkatkan performa tim secara instan, FAM semakin gencar memburu pemain keturunan di Eropa.
Sejumlah pemain keturunan belakangan santer dikabarkan tengah diincar oleh FAM untuk membela Timnas Malaysia.
Di antaranya mantan pemain sayap Luton Town Elliot Thorpe dan pemain Heracles Almelo Sem Scheperman.
Selain itu, ada pula nama kapten Go Ahead Eagles Mats Deijl yang dikabarkan sudah dihubungi oleh FAM.
Deijl bahkan mengaku telah menyerahkan semua dokumen untuk proses naturalisasinya kepada FAM.
Perwakilan FAM sebelumnya juga dikabarkan menghubungi striker kelahiran Belanda, Ferdy Druijf.
Upaya FAM mendatangkan para pemain keturunan menuai komentar dari pengamat asal Malaysia, Datuk Dr. Pekan Ramli.
Pekan mengatakan bahwa perekrutan pemain keturunan memang mampu memberikan hasil secara instan.
Namun di sisi lain, Pekan juga memiliki kekhawatiran terkait dampak para pemain keturunan tersebut.
Ia meminta FAM bersiap menghadapi segala kemungkinan termasuk pemain yang didatangkan gagal memberikan dampak.
Ia juga mengatakan bahwa FAM perlu berhati-hati dalam misinya mencari bakat-bakat keturunan.
Menurutnya, FAM tidak boleh sembarangan agar tidak salah langkah dan memilih pemain dengan kualitas buruk.
Selain itu, Pekan mengatakan bahwa FAM harus mengetahui sampai kapan ketergantungan terhadap mereka diperlukan.
“Tidak dapat disangkal bahwa pemain keturunan adalah jalan pintas yang kita miliki," kata Pekan kepada Utusan Malaysia.
"Tak salah jika menggunakan alternatif tersebut karena prestasi sepak bola Malaysia sudah lama terpuruk."
“Namun, FAM tidak bisa terlalu bergantung pada pemain ini."
"Jika tujuannya tercapai, masyarakat akan menerimanya dengan baik dan jika tidak maka akan mendapat kritik keras."
“FAM harus jelas kapan pemain-pemain keturunan ini dibutuhkan. Tiga, lima tahun atau lebih lama lagi,” tambahnya.
Pekan berharap ketergantungan terhadap pemain keturunan tidak terlalu tinggi dan tidak berlangsung lama.
Pasalnya, ia khawatir kedatangan para pemain keturunan akan merusak ekosistem sepak bola Malaysia.
“Penggunaan pemain keturunan perlu hati-hati agar tidak mematikan sepak bola nasional secara tidak langsung."
"Sebab, bakat pemain lokal terkesan dipandang sebelah mata."
"Antusiasme menggunakan pemain keturunan juga bisa memperkecil peluang pemain lokal mewakili Malaysia karena tidak melihat jalannya," ujarnya.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Utusan.com.my |
Komentar