SUPERBALL.ID - Keputusan delapan tim yang menolak undangan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk menggelar laga pershabatan dinilai bukan karena takut melawan Harimau Malaya.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh legenda sepak bola Malaysia, Datuk Jamal Nasir Ismail.
Jamal menilai bahwa tim-tim tersebut menolak undangan FAM karena mereka memang telah memiliki komitmen lain, khususnya untuk ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ia pun menjelaskan bahwa FAM tidak bisa disalahkan karena kembali gagal melakoni laga persahabatan kelas atas sebelum menghadapi tim peringkat 95 dunia, Selandia Baru.
Duel antara Timnas Malaysia dan Timnas Selandia Baru dijadwalkan berlangsung pada 14 Oktober mendatang.
Jamal mengatakan semua pihak harus memahami bahwa negara lain juga memiliki komitmen dalam agenda FIFA Matchday, sehingga tidak harus menerima undangan dari FAM.
Baca Juga: FAM Sebut Banyak Tim Berminat Jadi Lawan Malaysia di FIFA Matchday, tapi...
"Ketika kita mengundang negara lain untuk bermain dan ditolak, kita tidak bisa berbuat apa-apa karena masing-masing negara punya komitmennya masing-masing," ujar Jamal sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Bharian.
"Bukan berarti kalau kita undang mereka akan terus bermain (menerima)."
"Jadi mereka tidak ingin melawan kami di laga persahabatan karena mengganggu persiapan mereka menuju Kualifikasi Piala Dunia."
"Bukan karena takut, tapi saya rasa mereka punya komitmen."
Lebih lanjut, Jamal pun mengungkapkan bahwa Timnas Malaysia terkadang melakukan hal yang sama.
Skuad Harimau akan menolak undangan dari negara lain apabila berisiko mengganggu persiapan dan perencanaan tim.
"Terkadang ada negara lain yang ingin bermain bersama kita, tapi kita harus menolaknya jika itu mengganggu perencanaan timnas," kata Jamal.
"Saya tidak mengatasnamakan FAM, saya tidak tertarik pada apapun."
"Namun semua pihak harus paham dan saya sendiri pun kalau ada yang baik saya akan bilang baik, saya tidak suka kritik yang tidak terarah."
Seperti diketahui, pelatih Timnas Malaysia Pau Marti Vicente kemarin menjelaskan bahwa FAM berusaha mengundang delapan tim Oseania untuk menggelar laga persahabatan.
Dari 8 tim tersebut, beberapa di antaranya adalah Kepulauan Solomon, Fiji, Tahiti, Kaledonia Baru, Vanuatu, dan Papua Nugini.
Akan tetapi, masing-masing tim tersebut punya komitmen untuk laga Kualifikasi Piala Dunia pada 10, 11, dan 12 Oktober.
Situasi itu membuat Harimau Malaya terpaksa harus menjalani laga persahabatan 'level rendah' melawan klub lokal di Selandia Baru, sebelum menghadapi timnas negara tersebut.
Sebagai catatan, Timnas Malaysia pernah mengalahkan Kepulauan Solomon 4-1 dan menaklukkan Papua Nugini 10-0 dalam laga persahabatan di Stadion Sultan Mizan Zainal Abidin pada Juni tahun lalu.
Selain Malaysia, tim nasional lain termasuk Vietnam dan India juga dikabarkan hanya akan menjalani satu laga persahabatan di FIFA Matchday Oktober menyusul mundurnya Lebanon dari turnamen di Vietnam.
Meski harus menghadapi klub lokal Selandia Baru, Jamal merasa pertandingan itu tetap bagus karena Pau Marti bisa menguji susunan pemain cadangan atau mereka yang tak pernah mendapatkan kesempatan bermain.
"Tidak harus setiap pertandingan harus melawan tim yang lebih kuat,"
"Kita juga ingin melihat kemampuan pemain cadangan dan mungkin saat melawan Timnas Selandia Baru kita bisa menurunkan pemain utama."
"Banyak pemain cadangan yang tidak mendapat kesempatan bermain, jadi lawan klub kita bisa memberi mereka kesempatan dan melihat prestasinya."
"Laga tersebut bisa memberikan kepercayaan diri kepada pelatih untuk menyerap pemain tersebut ke skuad nasional dan ini menjadi peluang bagi pemain cadangan untuk diberikan kesempatan bermain."
"Mungkin saja klub lokal Selandia Baru lebih baik dari klub kita di Malaysia."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar