SUPERBALL.ID - Sebanyak tiga negara harus melakoni laga kandang mereka di tempat netral pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ketiga negara tersebut adalah Korea Utara, Iran, dan Palestina.
Korea Utara menggelar laga kandang melawan Qatar pada laga kedua Grup A di Vientiane, Laos.
Pertandingan kedua tim berakhir imbang 2-2 di Stadion New Laos National, pada 10 September lalu.
Adapun alasan Korea Utara memindahkan markas mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 karena masalah keamanan.
Kabar menyebut peralihan ke tempat netral dilakukan untuk memastikan keamanan dan melaksanakan pertandingan dalam lingkungan yang tenang.
Akan tetapi, AFC maupun Korea Utara tidak menguraikan masalah keamanan di balik keputusan tersebut.
Selain Korea Utara, Iran juga harus menggelar laga kandang di tempat netral saat menghadapi Qatar pada Selasa (15/10/2024).
AFC meminta Iran mengusulkan tempat alternatif untuk pertandingan tersebut.
Hal ini menyusul adanya ancaman gangguan penerbangan di tengah meningkatnya situasi di negara itu.
Sebagai informasi, Iran meluncurkan puluhan rudal ke Tel Aviv dua minggu lalu.
Setelahnya, Israel juga telah berjanji untuk membalas serangan itu.
Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) sejatinya telah berupaya membujuk AFC untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.
Terlebih Iran sebelumnya sukses menggelar laga kandang pertama mereka melawan Kirgistan di Isfahan.
Namun, tempat pertandingan Iran versus Qatar pada akhirnya tetap dipindahkan ke negara netral.
Pertandingan kedua tim pada akhirnya digelar di Stadion Rashid, Dubai, Uni Emirat Arab.
Meski begitu, Iran tetap mampu meraih kemenangan dengan skor 4-1 atas pemenang Piala Asia 2023.
Di Grup B, Palestina juga harus menggelar dua kandang melawan Yordania dan Kuwait di tempat netral.
Palestina takluk 1-3 dari Yordania di Stadion Kuala Lumpur, Malaysia, pada 10 September lalu.
Mereka kemudian bermain imbang 2-2 melawan Kuwait di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar, pada Selasa kemarin.
Palestina tidak bisa menggelar laga kandang di negara sendiri menyusul serangan militer Israel di Jalur Gaza.
Baru-baru ini, Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) meminta AFC untuk memindahkan laga tandang tim nasionalnya melawan Timnas Indonesia di tempat netral.
Pertandingan kedua tim dijadwalkan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 25 Maret 2025.
Namun, Bahrain tidak ingin memainkan pertandingan di Indonesia dengan alasan untuk melindungi keselamatan tim.
Sebelumnya, akun media sosial BFA menjadi sasaran kemarahan warganet Indonesia.
Hal ini menyusul keputusan wasit Ahmed Al Kaf yang dianggap memihak Bahrain dalam hasil imbang 2-2 melawan Skuad Garuda.
Serangan warganet Indonesia di media sosial membuat BFA khawatir dengan keselamatan para pemainnya di Jakarta.
Oleh karena itu, mereka meminta FIFA dan AFC untuk memindahkan venue pertandingan di tempat netral.
Sejauh ini, baik FIFA maupun AFC belum memberikan respons terkait permintaan Bahrain itu.
Publik kini hanya bisa menanti keputusan FIFA dan AFC terkait dengan permintaan Bahrain tersebut.
Namun, PSSI selaku induk sepak bola Indonesia mengaku siap menjamin keamanan Timnas Bahrain saat bertandang ke Jakarta.
"Kita akan buat surat ke AFC yang menyatakan supaya pertandingan fair, maka tetap di Jakarta karena sebelumnya tanding di Bahrain."
"Yang kedua, kita juga akan memberi tahu bahwa kita akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tamu kita seperti di Bahrain."
"Soal di media sosial, kadang-kadang memang warganet Indonesia itu ramai, tetapi sebenarnya mereka ramah dan baik-baik."
"Apalagi kita sudah membuktikan pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 dan terselenggara dengan baik," kata Exco PSSI, Arya Sinulingga, dikutip SuperBall.id dari Antara News.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | SuperBall.id, Antaranews.com |
Komentar