SUPERBALL.ID - Vietnam mengibaratkan diri sebagai kera sakti dengan kekuatan asli yang terkunci gelang emas di saat level Timnas Indonesia terus meningkat.
Sepak bola Vietnam mengakui level mereka saat ini berada di bawah Indonesia, seiring rentetan hasil buruk di tahun 2024.
Sepanjang 2024, Vietnam hanya sekali memetik kemenangan, itu pun melawan tim yang levelnya berada di bawah mereka, yakni Filipina.
Kemenangan itu didapat saat debut Kim Sang-sik sebagai pelatih Timnas Vietnam menggantikan Philippe Troussier.
Setelahnya, Vietnam kembali mencatatkan sederet kekalahan yang membuat kekuatan sepak bola mereka tak lagi dipandang kuat.
Di saat yang sama, kekuatan Timnas Indonesia semakin meningkat dan disegani oleh banyak lawan seperti Australia dan Jepang.
Peningkatan level kekuatan skuad Garuda diakui oleh Vietnam, namun mereka juga tak mau kalah dengan melontarkan pernyataan cukup unik.
Dengan mengibaratkan diri sebagai kera sakti, Vietnam mengklaim kekuatan asli mereka sedang terkunci gelang emas karena penolakan naturalisasi.
"Menjadi lebih kuatnya Indonesia adalah sebuah cerita yang obyektif bagi Vietnam, kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengubahnya."
Baca Juga: Media Vietnam Iba Melihat Nasib Marselino Ferdinan di Oxford United
"Masalahnya di sini kita juga harus mencari cara untuk menjadi lebih kuat agar tidak tertinggal dari Indonesia."
"Melihat situasi sepak bola Vietnam saat ini, dalam 5-10 tahun ke depan, akan sangat sulit bagi kita untuk mengejar level Indonesia."
"Jika hanya mengandalkan pengembangan talenta dalam negeri," tulis Soha.vn.
Ya, perihal naturalisasi di Vietnam lebih banyak direspons dengan kontra ketimbang yang pro.
Vietnam memang dihadapkan kesulitan besar untuk bisa menerapkan naturalisasi pemain keturunan, karena tidak ada yang profesional.
Semua pemain keturunan Vietnam yang berkarier di luar negeri tidak lebih baik dari standar pemain di liga lokal, kalau pun ada sulit dijangkau federasi.
"Selama bertahun-tahun, banyak pemain luar negeri Vietnam yang pulang untuk bermain tetapi bakat mereka tidak terlalu menonjol."
"Di dunia, ada beberapa kasus pemain Vietnam luar negeri yang tampil bagus namun berada di luar jangkauan VFF," tulis Soha.vn lagi.
Baca Juga: Timnas Vietnam Dinilai Bakal Sulit Tembus Final Piala AFF 2024 karena Dua Alasan
Sementara itu, naturalisasi pemain asing sempat dilakukan Vietnam pada 2008, tetapi dibatalkan karena banyak masalah tak terduga yang muncul.
Sejak saat itu, naturalisasi pemain asing merupakan konsep yang tabu di sepak bola Vietnam, meski banyak yang berhasil mengajukan naturalisasi.
"Pada tahun 2008, timnas Vietnam memanggil beberapa pemain naturalisasi untuk bermain. Namun karena beberapa masalah sampingan, rencana ini dibatalkan."
"Sejak saat itu, pemain naturalisasi menjadi konsep yang tabu di semua level timnas Vietnam, belum teruji sama sekali."
"Meski masih banyak pemain asing bagus yang berhasil mengajukan naturalisasi," tulis Soha.vn.
Vietnam pun seperti dihadapkan dengan dua pilihan, menerima kenyataan sebagai tim yang tidak diperhitungkan di Asia Tenggara.
Atau kembali menggebrak dengan eksperimen pemain naturalisasi, layaknya Kera Sakti terbebas dari gelang emas yang mengekang kekuatan aslinya.
"Menerima mundur ke level lebih rendah di kawasan Asia Tenggara, tidak lagi menjadi tim pertama atau kedua."
"Atau menerima eksperimen dan menerobos gelang emas bernama naturalisasi yang sudah terikat selama bertahun-tahun," tulis Soha.vn lagi.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Soha.vn, SuperBall.id |
Komentar